Laporan Elevating Manufacturing Value yang diterbitkan oleh Zebra Technologies dan Oxford Economics mengungkap bahwa produsen yang tertinggal dalam efisiensi kini bertaruh besar pada teknologi visual untuk mengejar ketertinggalan. Data menunjukkan bahwa di antara produsen yang masih perlu meningkatkan kontrol kualitas mereka, sebanyak 80% menyatakan bahwa machine vision adalah teknologi terpenting yang akan mereka gunakan.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat penggunaan saat ini, yang mengindikasikan akan terjadinya ledakan investasi pada mata digital pabrik ini dalam waktu dekat. Selain machine vision, AI juga menjadi prioritas utama. Sebanyak 55% perusahaan yang ingin memperbaiki kualitas produk berencana mengimplementasikan AI. Hal ini didorong oleh kebutuhan mendesak untuk mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan deteksi cacat produk secara otomatis.
Tren adopsi AI tidak hanya terbatas pada kontrol kualitas. Laporan tersebut menunjukkan bahwa produsen sedang bersiap untuk menanamkan kecerdasan buatan ke dalam berbagai aspek operasional dalam dua tahun ke depan.
Survei terhadap 400 pemimpin manufaktur menunjukkan rencana ekspansi agresif6. Sebanyak 40% responden berencana menggunakan AI untuk pemeliharaan prediktif (predictive maintenance) dalam 1-2 tahun ke depan. Demikian pula, 39% berencana menggunakannya untuk pemantauan pesanan proses, dan 34% untuk peramalan permintaan (demand forecasting).
"Teknologi telah banyak berubah, dan AI adalah penggerak besar saat ini," ujar seorang direktur teknik di sebuah perusahaan manufaktur berbasis di AS yang dikutip dalam laporan tersebut. Ia menambahkan bahwa AI menawarkan janji besar untuk meningkatkan kinerja di tempat kerja lebih jauh lagi.
Bahkan di area logistik internal atau pergerakan material (material movement) yang secara tradisional lambat mengadopsi teknologi canggih, peran AI mulai tumbuh. Penggunaan AI di area ini meningkat dari 13% dua tahun lalu menjadi 20% saat ini, dengan tren yang terus menanjak.
Selain itu, teknologi yang lebih niche seperti pembuatan data sintetis untuk pelatihan visi komputer (computer vision training) juga mulai dilirik. Sebanyak 31% produsen berencana menggunakan AI untuk tujuan ini dalam dua tahun mendatang12.
Laporan ini menyimpulkan bahwa kemajuan pesat AI akan mendukung organisasi yang baru mulai memperbaiki alur kerja utama mereka, karena alat dan teknologi ini menjadi semakin mudah diakses. Bagi produsen global, pesan dari data ini jelas: modernisasi teknologi bukan lagi pilihan opsional, melainkan standar baru yang harus dipenuhi dalam waktu singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News