Ilustrasi: AWS
Ilustrasi: AWS

Cara AWS Mitigasi Risiko Inovasi AI Demi Perlindungan Data Pelanggan APAC

Mohamad Mamduh • 25 November 2025 19:28
Jakarta: Adopsi kecerdasan buatan generatif (Gen AI) yang kian pesat di kawasan Asia Pasifik (APAC) mendorong implementasi teknologi tersebut dari tahap eksplorasi ke dunia nyata. Gartner memprediksi bahwa 33% aplikasi software perusahaan akan mengintegrasikan agentic AI pada tahun 2028.
 
Seiring entitas bisnis mengoptimalkan nilai bisnis melalui Gen AI, mereka juga menghadapi tantangan dalam mengelola volume data sensitif yang semakin besar dan titik integrasi baru antar sistem. Mengamankan beban kerja Gen AI berskala besar menjadi perhatian utama, terutama dengan munculnya ancaman seperti modus phishing dan deepfakes yang lebih meyakinkan.
 
Menanggapi hal ini, Bryce Boland, Head of Security Solution Architecture, APJ (Asia Pacific and Japan) di AWS, merekomendasikan tiga praktik terbaik bagi tim keamanan siber:

Pemahaman yang Jelas tentang Kondisi Keamanan: Setiap entitas perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang infrastruktur penyimpanan identitas digital, aksesnya, lokasi data, dan risiko dalam ekosistem mereka. Tampilan terpadu ini membantu identifikasi masalah dan memungkinkan tindakan cepat sebelum masalah memburuk.
 
Otomatisasi Tugas: Otomatisasi dapat melengkapi visibilitas untuk tugas-tugas yang memakan waktu seperti pemeriksaan kepatuhan, deteksi ancaman, dan perbaikan tingkat rendah, memungkinkan tim keamanan fokus pada pekerjaan yang lebih penting.
 
Fondasi yang Aman: Menjalankan Gen AI di atas fondasi yang aman dan tangguh seperti AWS mempersiapkan entitas untuk kesuksesan jangka panjang, dengan ketangguhan sebagai inti dari setiap solusi infrastruktur cloud.
 
Tiga prioritas keamanan utama muncul seiring dengan perluasan inovasi Gen AI: ketangguhan dan ketersediaan, penyederhanaan operasi keamanan, serta adaptasi fondasi keamanan terhadap perkembangan inovasi.
 
AWS merespons tantangan ini dengan solusi seperti:
 
Peningkatan Ketangguhan: AWS telah merancang ulang infrastruktur virtualisasi dengan AWS Nitro System, yang memindahkan virtualisasi jaringan dan penyimpanan dari server utama ke perangkat keras khusus, memberikan lapisan keamanan dan isolasi yang tak tertandingi.
 
Penyederhanaan Keamanan: AWS Security Hub memberikan tampilan terpadu tentang struktur keamanan, dan AWS Shield Network Security Director (uji coba) menawarkan visibilitas menyeluruh terhadap jaringan untuk mengidentifikasi celah konfigurasi.
 
Perlindungan Adaptif: Solusi Extended Threat Detection dari Amazon GuardDuty diperluas untuk memantau kontainer Amazon EKS terhadap ancaman canggih, sementara Amazon Inspector Code Security ditingkatkan untuk membantu pengembang mengidentifikasi kerentanan di awal proses pembuatan.Berbagai industri di APAC juga telah menerapkan langkah-langkah ini.
 
Di sektor jasa keuangan, Singlife, perusahaan jasa keuangan di Singapura, bekerja sama dengan AWS untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap regulasi dan menetapkan lebih dari 150 pemeriksaan keamanan saat memindahkan seluruh bisnisnya ke cloud.
 
Sementara itu, Grab, sebuah superapp di ASEAN, telah menerapkan Amazon Bedrock Guardrails untuk menetapkan langkah-langkah perlindungan esensial di tingkat model, prompt, dan aplikasi Gen AI miliknya, yang telah digunakan di seluruh sistem produksi utama per Mei 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan