Salah satu usul yang ada adalah untuk memudahkan siswa mendapatkan akses ke e-book.
Salah satu usul yang ada adalah untuk memudahkan siswa mendapatkan akses ke e-book.

XL Dorong Mahasiswa Buat Aplikasi Pecahkan Masalah Sosial

Ellavie Ichlasa Amalia • 13 Agustus 2016 12:41
medcom.id, Jakarta: Di bulan Mei lalu, XL mengadakan XL Social Innovation Project 2016. Sekarang, proyek yang diusulkan oleh para peserta acara tersebut sudah mulai dikerjakan. Sebagian bahkan sudah menjadi prototipe.
 
Proyek yang diusulkan beragam, mulai dari aplikasi untuk membantu pengguna belanja batik hingga aplikasi untuk edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak.
 
"Proyek mereka harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya. Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan mereka atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya. Sebagai pemimpin, mereka tidak boleh abai dengan kondisi masyarakat," kata Vice President Corporate Communication and Sustainability XL, Turina Farouk.

Salah satu aplikasi yang sedang dikembangkan adalah aplikasi yang menampilkan peta toko-toko Batik atau tempat yang menjual Batik di Yogyakarta dan sekitarnya.
 
Aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan wisatawan untuk belanja Batik dan pada saat yang sama, membantu penjual Batik memasarkan produknya. Ke depan, aplikasi ini bisa dikembangkan untuk menjadi jalur pemasaran Batik.
 
Aplikasi lain yang ada adalah aplikasi untuk memudahkan akses ke berbagai e-book di sekolah. Aplikasi ini sudah digunakan di SMA Negeri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Meski berbasis website, aplikasi ini bisa digunakan secara online maupun offline, sehingga para siswa tetap dapat mengaksesnya meski tanpa pulsa.
 
Terdapat juga satu proyek yang memanfaatkan teknologi VR untuk membantu penggunanya mengenal sejarah Indonesia. Pembuatan aplikasi ini berawal dari rasa prihatin karena banyaknya remaja yang melecehkan nilai sejarah.
 
Dengan Gear VR, aplikasi ini akan menunjukkan obyek-obyek yang ada di museum sejarah secara 3D lengkap dengan materi edukasi.
 
Sementara di Bengkulu, para mahasiswa peserta XL Future Leaders ingin melakukan edukasi untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak. Untuk itu, mereka menggunakan materi kampanye yang ada di internet, termasuk materi yang diberikan oleh instansi terkait masalah ini. Setelah itu, mereka merangkum materi ini ke dalam cerita yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam, bahkan oleh remaja dan anak-anak.
 
Sementara di Medan, Sumatera Utara, para mahasiswa ingin mendorong terjadinya kerukunan antar umat beragam dan etnis. Mereka menjalankan proyek ini melalui Path dan Instagram. Selain itu, juga diadakan diskusi dengan berbagai organisasi kemasyarakatan lokal. 
 
Di Surabaya, para mahasiswa membantu anak-anak panti asuhan untuk masuk dunia kerja dengan bekerja sama dengan satu operator ojek online sehingga anak-anak itu dapat menyediakan jasa membersihkan rumah. Sementara di Pontianak, para mahasiswa mengajak pemulung untuk membangun bank sampah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan