Penandatangan nota kesepahaman (MOU) antara kedua pihak dihadiri oleh oleh Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si.
"Kesepakatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan sangat mambantu kami dalam memetakan sekolah-sekolah yang perlu kami prioritaskan untuk menyalurkan donasi," ujar Dian. Salah satu hal yang XL dapatkan dari kerja sama ini memang berupa data terkait SMA/SMK agar mereka dapat menyalurkan perangkat mobile broadband (MBB) kepada sekolah yang tepat.
"Harapan kami, Program 1.000 Sekolah Broadband ini akan bisa mampu membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan anak-anak kita di berbagai daerah melalui pemanfaatan internet cepat secara efektif dan tepat guna," katanya. Dian merasa, sejak dini, anak-anak harus diajarkan untuk menguasai dan menerapkan teknologi dengan baik. Dengan begitu, teknologi dapat menjadi alat untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas masyarakat.
Kali ini, ada 12 sekolah di Bali yang mendapatkan bantuan dari XL. Ada beberapa hal yang XL pertimbangkan sebelum menentukan sekolah yang mendapatkan donasi MBB, salah satunya adalah lokasi. Karena MBB hanya bisa digunakan secara maksimal di jaringan 4G LTE, maka sekolah penerima adalah sekolah yang ada di kota-kota yang sudah terjangkau oleh jaringan 4G XL. Beberapa karateristik lain yang XL pertimbangkan adalah tingkat kebutuhan, prestasi sekolah dan ekosistem penunjang di sekitarnya.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan, program XL ini sejalan dengan salah satu agenda kementerian, yaitu usaha untuk memeratakan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah.
"Kami berharap program ini sekaligus akan mampu mengurangi kesenjangan atas penerapan teknologi digital oleh sekolah-sekolah di daerah dan di kota-kota besar, termasuk juga kesenjangan dibandingkan dengan sekolah di luar negeri," kata Hamid.
Selain memberikan perangkat, XL juga melakukan pelatihan pada pengelola sekolah dan anak didik. Dalam program bernama Melek Internet itu, peserta akan diajarkan cara untuk memanfaatkan internet cepat untuk mengembangkan ketrampilan berbasis teknologi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News