"Tidak hanya untuk menghadirkan pengalaman lebih baik, jaringan 5G juga akan berperan dan berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara," ujar Head of Greater China and Head of Asia GSMA Sinan Chen Bo.
Sinan juga menyebut bahwa lebih dari separuh koneksi jaringan 5G dunia akan dapat ditemukan di negara di Asia Pasifik. GSMA memprediksi bahwa sebesar 54 persen total koneksi selain Internet of Things (IoT) pada tahun 2025 mendatang dan akan berkontribusi sebesar USD890 miliar.
Operator di Asia Pasifik juga disebut GSMA akan menginvestasikan sebanyak lebih dari USD500 miliar di capex keseluruhan di periode yang sama, lebih banyak dari operator di wilayah lainnya. Sinan menekankan bahwa 5G tidak hanya menyoal membangun tapi juga pebggunaan.
Revolusi industri 4.0 menjadi salah satu momentum yang dinilai GSMA tepat untuk mendorong pemanfaatan 5G dalam membangun industri dan ekosistem. Berkat jaringan ini, hal menyoal robotik, pembelajaran robot, visi komputer dan lainnya disebut GSMA dapat dilakukan secara otomatis dan efisien.
Sinan juga menyebut bahwa jaringan 5G tidak hanya dapat dimanfaatkan pada sektor industri, tapi juga sektor lainnya seperti listrik. Dengan jaringan ini, tugas inspeksi daya dapat dilakukan secara otomatis. Jaringan ini diklaim mampu menginspeksi sebanyak 50 jalur listrik secara otomatis.
Dengan demikian, hasil inspeksi dapat dikirim secara lebih cepat sehingga menghemat waktu. Selain hemat waktu, penggunaan jaringan 5G juga disebut Sinan mampu menjamin keselamatan pekerja, sebab tidak perlu bersinggungan secara langsung dengan alat dan komponen berbahaya.
Selain itu, jaringan 5G juga akan dapat dimanfaatkan pada ranah kesehatan, memungkinkan dokter dari jarak jauh untuk memberikan resep obat berdasarkan diagnosa yang dilakukan secara langsung via digital. Di ranah peternakan, masyarakat dapat memanfaatkan jaringan 5G yang terpasang di sensor pada leher hewan ternak.
Sinan menyebut hal ini bermanfaat untuk mencegah atau menemukan hewan ternak yang hilang arah. Sebab untuk wilayah yang mengandalkan peternakan sebagai mata pencarian utama, kehilangan hewan ternak dapat berdampak merugikan bagi mereka.
Di ranah pendidikan, jaringan 5G juga disebut Sinan memiliki potensi besar, sebab memungkinkan siswa di daerah terpencil untuk mengakses konten edukasi nerkualitas tinggi. Sinan turut menekankan bahwa jaringan 5G merupakan kenyataan yang tidak bisa dielakan.
Meskipun demikian, pelaku industri teknologu perlu terus berinovasi agar dapat mengungkapkan berbagai hal yang belum diketahui umat manusia lainnya, sehingga dapat menghadirkan hal berguna untuk masyarakat via teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id