Masyarakat AS bukanlah satu-satunya pihak yang khawatir dengan transisi kekuasaan di AS kali ini. Badan antariksa NASA juga mengkhawatirkan masa transisi kekuasaan ketika Trump resmi menjadi presiden AS dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, NASA tidak ingin pendanaan risetnya dipangkas oleh kebijakan pemerintahan Trump.
Apakah benar demikian?
Menurut Gizmodo, Trump kemungkinan besar memang akan mengubah kebijakan pendanaan bagi NASA. Namun, Trump justru diprediksi menambah dana riset NASA untuk misi luar angkasa skala besar, seperti pendaratan di Mars, atau mengirimkan wahana antariksa ke planet lainnya. Hal tersebut sebenarnya telah beberapa kali diucapkan oleh Trump dalam kampanyenya.
"Dibawah kepemimpinan Trump, Amerika akan menjadi negara yang memimpin dunia dalam perjalanan luar angkasa," ujar Trump saat berkampanye di Orlando Sanford International Airport.
Lantas apa dampak buruk Trump bagi NASA?
Trump merupakan sosok yang lebih tidak peduli dengan kondisi Bumi saat ini. Ia bahkan tidak percaya dengan pemanasan global. Dari sifatnya tersebut, NASA justru mengkhawatirkan divisi riset sains dan keilmuwan Bumi. Divisi tersebut diperkirakan akan dipangkas biaya risetnya jika Trump berkuasa.
Divisi riset sains dan keilmuwan Bumi NASA merupakan salah satu pihak yang berkontribusi dalam memonitor "kesehatan" dan kondisi planet Bumi. Divisi ini juga yang terus memantau pergerakan cuaca, hingga memonitor kondisi es di antartika yang trus berkurang sebagai akibat dari pemanasan global.
Jika divisi ini dipangkas biaya risetnya, maka NASA tidak akan bisa memantau seluruh kondisi Bumi seperti saat ini. Ini juga akan berakibat pada sistem pencegahan bencana dan upaya konservasi lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News