Dalam laporan berjudul Technology Vision 2017 tersebut, Accenture mengatakan berbagai bisnis akan mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan yang digabungkan dengan big data dan internet of things (IoT) agar bisa menciptakan ekosistem bisnis baru berbasiskan konsep for people by people yang lebih fokus ke personal.
Seiring peran teknologi dalam mengubah cara kita hidup, bekerja, dan menciptakan peluang, namun teknologi juga membawa tantangan sosial.
"Oleh karena itu, manusia memiliki kendali untuk menciptakan perubahan yang berdampak pada hidup kita, dan kami percaya bahwa para pemimpin kita merupakan pemimpin yang tanggap dan bertanggung jawab sehingga dapat memastikan setiap teknologi baru akan memberikan dampak yang positif," ujar Chief of Technology and Innovation Officer Accenture, Paul Daugherty.
Accenture telah melakukan survei terhadap lebih dari 5.400 pebisnis dan praktisi TI di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sekitar 95 persen responden (dibandingkan 86 persen responden global) setuju bahwa teknologi telah mengalami kemajuan pesat karena terdapat efek pengganda dari teknologi yang mampu menciptakan terobosan inovasi.
Laporan Technology Vision juga memaparkan kemajuan kecerdasan buatan, teknologi IoT, dan analitik big data memungkinkan manusia menciptakan teknologi yang memiliki kemampuan belajar serta berpikir seperti manusia. Melalui konsep pendekatan terhadap manusia, perkembangan teknologi tersebut dikatakan akan sangat bermanfaat bagi konsumen.
Kecerdasan buatan juga diprediksi akan menjadi sebuah antarmuka baru di berbagai perangkat. Saat ini, beberapa sistem kecerdasan buatan seperti asistem pribadi Siri dan Cortana telah mampu menjadi antarmuka baru bagi pengguna sebuah perangkat komputasi.
Kecerdasan buatan akan mengubah cara interaksi pengguna dengan sistem, dan membuat teknologi semakin dekat dengan manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News