Alibaba Group mengumumkan kerja sama dengan Universitas Tsinghua untuk meneliti Human-Computer Interaction.
Alibaba Group mengumumkan kerja sama dengan Universitas Tsinghua untuk meneliti Human-Computer Interaction.

Alibaba Mulai Teliti HCI, Apa Itu?

Lufthi Anggraeni • 08 April 2018 11:19
Jakarta: Alibaba Group mengumumkan kerja sama dengan Universitas Tsinghua dalam pendirian pusat penelitian bersama, terfokus pada penelitian fundamental dan disruptif, salah satunya adalah Human-Computer Interaction (HCI), atau interaksi antara manusia dan komputer.
 
Pusat penelitian ini merupakan bagian dari program penelitian global Alibaba DAMO Academy yang diumumkannya pada bulan Oktober tahun 2017 lalu.
 
Kerja sama Alibaba dan Universitas Tsinghua ini memungkinkan keduanya untuk meneliti teknologi baru seperti analisis multi-source emotion data analysis, affective computing, tangible interaction, multimodal perception and interaction.

Teknologi tersebut dinilai merupakan teknologi dasar yang dapat dimanfaatkan guna mendorong kemajuan kemampuan interaksi manusia dan komputer. Sementara itu, penelitian ini didukung oleh sejumlah peneliti dengan latar belakang beragam, termasuk ilmu kognitif, linguistik, fisiologi dan estetika.
 
Berbagai kegiatan operasional di pusat penelitian ini, termasuk menentukan arah riset, akan dipimpin oleh Direktur Future Lab di Tsinghua University Profesor Yingqing Xu dan Senior Director of User Experience Alibaba Group Paul Fu.
 
Alibaba Group berharap teknologi yang dihasilkan oleh pusat penelitian ini dapat digunakan untuk berbagai aspek di ranah komersial, seperti program New Retail Aibaba, autonomous driving dan smart living.
 
Sementara itu, Universitas Tsinghua memiliki latar belakang riset di berbagai bidang seperti natural interaction experience, multimedia computing, multi-user sharing interface management, dan multimodal human-computer interaction.
 
Sebelumnya pada Desember 2017, Alibaba memperkenalkan teknologi pengenalan suara jarak jauh pada kios pembelian tiket kereta di stasiun metro Shanghai. Teknologi signal-processing dan computer-vision dikombinasikan guna memungkinkan pembelian tiket melalui identifikasi suara tanpa gangguan suara di latar.
 
Sementara itu, tidak lama setelah mengakuisisi divisi Uber di Asia Tenggara, Grab berencana memperkuat posisinya dan mendapatkan dukungan dari raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba.
 
Alibaba tengah mempersiapkan diri untuk menanamkan investasi di Grab, sayangnya, masih belum diketahui jumlah investasi yang akan digelontorkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan