Andrew Whitmore, Vice President of Sales Motivair by Schneider Electric
Andrew Whitmore, Vice President of Sales Motivair by Schneider Electric

Data Center World

Schneider Electric Paparkan Solusi Pendinginan Generasi Baru di Era AI

Mohamad Mamduh • 08 Oktober 2025 15:30
Singapura: Era kecerdasan buatan (AI) mendorong permintaan komputasi ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, memaksa industri pusat data untuk berevolusi secara radikal.
 
Andrew Whitmore, Vice President of Sales di Motivair by Schneider Electric, dalam presentasinya di ajang Data Center World 2025 di Singapura, memaparkan bagaimana lonjakan kebutuhan daya dan panas dari infrastruktur AI menuntut pendekatan baru yang lebih efisien dan terintegrasi.
 
Whitmore menyoroti tiga tren utama yang saling terkait: pertumbuhan pusat data, peningkatan kepadatan daya, dan adopsi AI yang sangat cepat. "Kepadatan daya per rak telah tumbuh secara eksponensial," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa jika satu dekade lalu rak berdaya 400 kilowatt dianggap besar, kini industri berhadapan dengan rak berdaya 132 kilowatt hingga 1 megawatt di masa depan. Pertumbuhan ini dipercepat oleh siklus inovasi chip yang memendek drastis dari 2-3 tahun menjadi hanya 8-12 bulan. "Adaptasi AI lebih cepat daripada mobil, lebih cepat daripada IT. Dan itu sangat berpengaruh," tegas Whitmore.
 
Menjawab tantangan panas yang masif ini, Schneider Electric mengedepankan arsitektur pendinginan hibrida yang menggabungkan kekuatan pendinginan cair (liquid cooling) dan udara (air cooling).
 
Whitmore menjelaskan bahwa pendinginan cair yang diaplikasikan langsung ke chip dapat menyerap 70% hingga 90% panas. Namun, sisa 10-30% panas masih perlu dikelola secara efektif oleh sistem pendingin udara di dalam ruangan.
 
"Semakin dekat Anda dengan sumber panas ini, semakin efektif Anda dalam mendinginkannya, semakin efisien dan berkelanjutan pusat data Anda," kata Whitmore. Solusi end-to-end yang ditawarkan mencakup seluruh ekosistem, mulai dari penukar panas di level silikon, unit distribusi pendingin (CDU), hingga instalasi pendingin luar ruangan.
 
Pendekatan sirkuit tertutup ini juga merupakan langkah maju dalam hal keberlanjutan, karena secara signifikan mengurangi ketergantungan pada menara pendingin tradisional yang mengonsumsi miliaran galon air.
 
Whitmore menekankan bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang bisa melakukannya sendiri. Schneider Electric memposisikan diri sebagai mitra yang bekerja sama dengan raksasa teknologi seperti Nvidia, AMD, dan Intel, serta produsen server utama untuk memastikan solusi yang terintegrasi. Mereka menyediakan desain referensi yang telah teruji dan perangkat lunak EcoStruxure untuk mempercepat waktu pemasangan bagi klien.
 
Investasi pada infrastruktur AI sangatlah besar. Whitmore menyebutkan bahwa satu rak AI Nvidia bisa berharga hingga USD4 juta, dan sebuah pod lengkap bisa mencapai USD35 juta. Dengan taruhan sebesar ini, keandalan menjadi segalanya.
 
"Jika daya tidak ada, dan pendinginan tidak ada, pengembalian investasi akan bergeser, dan bisnisnya tidak berhasil," ujarnya. Oleh karena itu, memiliki mitra yang dapat menyediakan solusi terpadu mulai dari jaringan listrik hingga ke level chip (from grid to chip) adalah hal yang krusial.
 
Penawaran unik Schneider, yang didukung oleh jaringan layanan lokal yang kuat, memastikan infrastruktur AI yang mahal ini dapat beroperasi secara optimal dan memberikan ROI yang diharapkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan