KopiSains Medcom.id mengangkat topik Quantum Computing
KopiSains Medcom.id mengangkat topik Quantum Computing

2029, Komputasi Kuantum Siap Merevolusi Dunia

Mohamad Mamduh • 13 Oktober 2025 10:43
Jakarta: Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, babak baru komputasi telah dimulai. Julian S.K. Tan, IBM Quantum Business Development Executive untuk ASEAN, dalam acara Kopisains di Jakarta, memaparkan sebuah visi ambisius.
 
Komputasi kuantum akan menjadi kekuatan transformatif dalam memecahkan masalah-masalah terbesar umat manusia. Menurutnya, kita tidak sedang berbicara tentang sekadar CPU yang lebih cepat, melainkan sebuah cara komputasi yang fundamental baru.
 
"Kita sekarang sedang berada dalam revolusi data kedua," ujar Tan secara daring. Selama 18 tahun berkarir di IBM, ia menyaksikan evolusi dari server, penyimpanan, hingga kini fokus pada teknologi kuantum sejak 2017.

Perjalanan IBM Quantum sendiri dimulai lebih awal, dengan peluncuran perangkat 5-qubit pertama di dunia pada tahun 2015, sebuah langkah yang pada awalnya lebih bersifat riset namun ternyata menarik minat peneliti dari tujuh negara.
 
Tan menggambarkan batasan yang dimiliki oleh komputer klasik, bahkan yang paling perkasa sekalipun. Ia mencontohkan IBM Summit, salah satu superkomputer terkuat di dunia yang ditempatkan di Oak Ridge National Lab pada 2017. Dengan kekuatan pemrosesan masif dari hampir 9.000 prosesor dan 30.000 GPU, mesin ini tetap tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah fundamental yang ada di alam.
 
Masalah-masalah tersebut mencakup tantangan global yang mendesak, seperti penciptaan material baru untuk menangkap karbon dan mengurangi emisi, pengembangan teknologi baterai yang efisien, optimalisasi pasar keuangan global, hingga penemuan obat baru untuk penyakit seperti kanker.
 
Untuk memberikan gambaran skala tantangannya, Tan menggunakan molekul kafein sebagai analogi. "Jika Anda ingin membangun superkomputer yang mampu merepresentasikan molekul kafein secara sempurna, kita membutuhkan materi setara dengan 10% dari seluruh negara bagian Texas. Dengan kata lain, itu mustahil," jelasnya.
 
Sebaliknya, sebuah komputer kuantum yang stabil dengan hanya 160 qubit secara teoretis sudah mampu merepresentasikan molekul tersebut. Perbedaan inilah yang mendasari kekuatan komputasi kuantum.
 
Berbeda dengan bit klasik yang hanya bernilai 0 atau 1, qubit dalam komputasi kuantum dapat merepresentasikan kedua nilai tersebut secara bersamaan, membuka ruang komputasi yang jauh lebih luas secara eksponensial.
 
IBM telah menetapkan peta jalan yang jelas untuk mewujudkan masa depan ini. Tan menyatakan bahwa kita tidak perlu menunggu hingga komputer kuantum yang sempurna tercipta. Dengan mengkombinasikan komputer kuantum yang ada saat ini—meskipun belum sempurna—dengan komputasi berperforma tinggi (HPC), kita sudah bisa mengerjakan hal-hal yang luar biasa.
 
IBM menargetkan tahun 2029 sebagai titik komputasi kuantum akan matang untuk masuk ke pasar secara luas, mampu menawarkan solusi untuk berbagai masalah yang hari ini dianggap mustahil untuk dipecahkan. Untuk mendukung visi ini, IBM sedang membangun fasilitas komputer kuantum skala besar di Poughkeepsie, New York, melanjutkan warisan inovasi komputasi mereka.
 
Tan menutup presentasinya dengan sebuah ajakan. Ia menggarisbawahi bahwa potensi komputasi kuantum jauh melampaui apa pun yang bisa disimulasikan oleh seluruh komputer klasik di planet ini.
 
"Inilah mengapa kami membutuhkan inspirasi dari Anda semua untuk meniti karir di bidang kuantum, karena ini akan menjadi bidang yang sangat menjanjikan. Saya jamin itu," pungkasnya. Era baru komputasi ada di depan mata, dan Indonesia diundang untuk menjadi bagian darinya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan