"Semester 2 tahun ini dapat dinikmati di kota besar secara bersamaan. Enggak ada satu persatu. Barengan semuanya," kata Munir S.P, Head of Network Special Project Smartfren di Surabaya, Selasa (28/7/2015).
Dalam uji sinyal 4G LTE di Surabaya, Munir mengakui bahwa ketersediaan BTS Smartfren masih sangat terbatas. Karena itu, kekuatan sinyal mereka belum merata di tiap tempat, seperti bisa Anda lihat di berita ini.
Meski demikian, kata dia, secara umum, layanan 4G LTE Smartfren sudah berjalan dengan baik.
"Berdasarkan pengujian kami yang lebih akurat, 40 persen memang masih kurang bagus, BTS masih sangat sedikit. Sementara 60 persen sudah baik," katanya.
Dia menambahkan, kesiapan infrastruktur Smartfren di Surabaya masih kurang dari 80 persen. "Tetapi dari yang sudah ada, sudah cukup mumpuni."
Smartfren cukup percaya diri menghadapi era 4G LTE. Mereka mengklaim memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan operator lain.
Pertama, mereka meluncurkan layanan 4G LTE berbarengan dengan lima ponsel low-end sekaligus.
Kedua, mereka mendapatkan dua kanal sekaligus di TDD 2.300MHz dan FDD 850MHz. Keduaya bekerja secara seamless berkat teknologi yang Smartfren sebut sebagai "Self Optimization Network."
Penjelasan sederhananya, teknologi tersebut akan secara otomatis mendeteksi beban jaringan; saat beban di 850MHz sudah terlalu banyak, ia otomatis akan memindahkan sambungan Anda ke 2.300MHz.
Dengan demikian, kemungkinan penurunan kecepatan koneksi karena kelebihan pengguna bisa diatasi dengan lebih baik.
"TDD dan FDD kita buat overlay di kota-kota besar. Hasilnya, speed kita lebih cepat minimal 2x. Boleh diadu dengan tetangga," kata Munir.
Apa artinya untuk pengguna?
Ketersediaan layanan 4G LTE akan memudahkan konsumen untuk melakukan video dan live streaming, video chatting and conference, game online, download dan hal-hal produktif lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News