Dijelaska pihak Qualcomm bahwa chipset ini hadir mengusung arsitektur berbasis hybrid yang diklaim semakin canggih dan cepat tapi dnegan komsumsi daya rendah. Chipset ini diciptakan lewat fabrikasi 12nm.
"Kami sangat senang dapat menjadi pemimpin dalam segmen wearable yang berkembang pesat," tutur Global Business Head, Smart Wearables Semnet Qualcomm, Pankaj Kedia.
"Kami telah memperlihatkan kesuksesan luar biasa dengan desain hybrid kami yang inovatif, pertama kali diperkenalkan melalui Snapdragon Wear 3100 platform, yang membawa performa serta daya tahan baterai terbaik pada wearable," ujarnya.
Snapdragon Wear 4100 Plus dan 4100 memungkinkan perangkat yang menggunakannya memiliki performa CPU, GPU, memori, modem seluler hingga fitur kamera yang lebih baik. Semua fitur baru yang dihadirkan bisa tetap mempertahankan konsumsi daya yang lebih rendah.
Qualcomm mengklaim perangkat wearable dengan chipset ini bisa memiliki fitur kamera dengan kemampuan 16MP. Di sisi performnya diklaim lebih kencang hingga 85 persen dibandingkan wearable dengan Snapdragon wear 3100.
Fitur yang bisa dihadirkan pada wearable yang ditanamkan chipset Qualcomm ini di antaranya tilt-to-wake yang lebih responsif, penghitung langkah, alarm, penghitung waktu, haptic feedback untuk mode yang lebih tradisional.
Konektivitas Bluetooth dan lokasi yang terus menerus diklaim tidak akan membuat baterai boros. Penghematan daya yang disajikan oleh Qualcomm Snapdragon Wear 4100 Plus dan 4100 diklaim bisa mencapai lebih dari 25 persen.
Wearable atau smartwatch dengan dua chipset terbaru Qualcomm Snapdragon Wear juga bisa memiliki fitur interaktif lebih canggih selain kamera. Misalnya, voice assistant, pesan suara dan video, serta antarmuka yang lebih lengkap di berbagai mode.
Qualcomm Snapdragon Wear 4100 Plus dan 4100 akan bisa segera dijumpai di perangkat wearable terutaama smartwatch yang dirilis dalam waktu dekat. Smartwatch untuk kalangan dewasa maupun anak-anak akan tersedia dukungan Qualcomm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News