Hanya dalam waktu tiga minggu belakangan, Hornsdale Power Reserve telah menyediakan energi ketika terjadi dua mati listrik besar-besaran. Baterai lithium-ion itu dapat merespons lebih cepat dari sistem cadangan listrik berdasarkan batu bara.
Menurut laporan Business Insider, minggu lalu, sistem listrik cadangan buatan Tesla itu aktif dalam waktu 0,14 detik setelah pembangkit listrik terbesar di Australia yang ada di Victoria, Loy Yang, mendadak mengalami penurunan output listrik.
Sementara satu minggu sebelumnya, Loy Yang juga mengalami masalah. Ketika itu, Hornsdale merespons dalam waktu empat detik -- atau malah kurang menurut beberapa perkiraan -- mengalahkan pembangkit listrik lainnya.
Media lokal menyebutkan bahwa pihak pemerintah mengatakan, ini adalah waktu respons "tercepat."
Tingkat efektivitas baterai Tesla sedang mendapatkan perhatian di Australia, mengingat kawasan tersebut mengalami masalah krisis energi. Harga listrik di Australia -- khususnya di Australia Selatan -- meroket ketika pemadaman listrik pada 2016 berakhir dengan 1,7 juta warga mengalami mati listrik.
Badai dan gelombang panas menyebabkan pemadaman listrik sebanyak beberapa kali dan banyak warga Australia yang mempersiapkan diri untuk menghadapi pemadaman listrik lagi.
Namun, tampaknya mereka tak lagi perlu khawatir karena Tesla telah berhasil menyelesaikan proyek sistem baterai terbesar di dunia pada akhir November lalu. Sistem baterai bernama Powerpack ini dapat menghasilkan listrik hingga 100MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id