“E-mail anda pernah bebas spam? Apakah kenal orang dekat Anda yang ketipu di Internet? Apakah Anda yakin bahwa orang di Internet baik semua? kalau ada jawabannya yang “ya”, berarti kita butuh sebuah gerakan untuk menangani hal itu," kata Onno kepada Metrotvnews.com Kamis, 8 Januari.
Dia menambahkan, BCN sebaiknya diisi oleh orang-orang yang kompeten atau memiliki keahlian, dan punya gairah terhadap dunia cyber. Artinya, siapa pun atau dari kalangan mana pun, baik dari militer atau sipil bisa ikut terlibat dalam lembaga tersebut.
“Sebenarnya saya lebih suka kalau badan itu diisi oleh orang-orang yang kompeten, orang-orang yang memang mempunyai keahlian dan passion di dunia cyber. Bukan cuma cari posisi dan enggak kerja, kasihan rakyat yang bayarin mereka," imbuhnya.
Agar bisa segera bekerja setelah dibentuk, Badan Cyber Nasional harus punya regulasi yang jelas. “Kalau mau cepat memang harus berupa kebijakan, cuma kalau enggak ada orang yang ngerti dan tidak ada orang yang bisa melaksanakan bisa berabe urusannya.”
Pembentukan lembaga atau pasukan cyber sebenarnya hal lumrah di banyak negara. Korea Utara bahkan dikabarkan memiliki 6.000 pasukan cyber. Keberadaan mereka menjadi sorotan dunia setelah melumpuhkan jaringan Sony Pictures beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News