Sesi kuantum dari HSBC dalam ajang SICW 2025 x GovWare
Sesi kuantum dari HSBC dalam ajang SICW 2025 x GovWare

SICW 2025 x GovWare

Ibarat Pedang Bermata Dua, Ada Peluang Sekaligus Ancaman dari Kuantum

Mohamad Mamduh • 23 Oktober 2025 20:18
Jakarta: Teknologi kuantum menghadirkan pedang bermata dua bagi industri global: sebuah peluang bernilai triliunan dolar di satu sisi , dan ancaman keamanan siber masif yang dapat meruntuhkan seluruh infrastruktur kriptografi modern di sisi lain. HSBC, sebagai salah satu institusi keuangan global terbesar, memaparkan bagaimana mereka memandang dua sisi koin ini dan urgensi bagi organisasi untuk segera bertindak.
 
Berbicara dari perspektif pengguna akhir, Alejandro R.-P. Montblanch, Quantum Defence Lead HSBC menjelaskan bahwa komputasi kuantum memiliki kapabilitas untuk melakukan operasi matematika yang saat ini dianggap mustahil. Potensi keuntungannya sangat besar. "Ada nilai beberapa triliun dolar AS yang akan direalisasikan pada tahun 2035," ungkapnya, merujuk pada beberapa laporan studi kasus.
 
HSBC, bersama lembaga keuangan dan farmasi lainnya, ingin mengambil bagian dari peluang tersebut. Mereka secara aktif menjajaki penggunaan komputasi kuantum untuk optimisasi portofolio dan perdagangan algoritmik (algorithmic trading). Bahkan, mereka baru-baru ini merilis makalah teknis bersama IBM yang menunjukkan "observasi empiris" adanya peningkatan performa dalam kalkulasi perdagangan algoritmik menggunakan komputer kuantum.

Di sisi lain, kekuatan komputasi yang sama menghadirkan ancaman eksistensial. Komputer kuantum diprediksi akan sangat andal dalam memecahkan masalah matematika yang menjadi dasar kriptografi asimetris—seperti RSA dan kurva eliptik—yang melindungi data kita saat ini.
 
"Ini adalah masalah besar," tegas Alejandro. Ancaman ini dapat meruntuhkan keamanan transaksi keuangan, identitas digital, dan hampir semua komunikasi terenkripsi.
 
Bahaya ini memang tidak langsung terjadi hari ini, karena komputer kuantum yang cukup kuat belum ada. Namun, mengutip berbagai laporan, ada "rata-rata 26% kemungkinan" komputer tersebut akan tersedia dalam 10 tahun ke depan. "Ketika Anda memikirkan apa yang dipertaruhkan... angka itu tampaknya tidak begitu kecil lagi," ujarnya.
 
Urgensi ini diperparah oleh taktik Harvest Now, Decrypt Later (Panen Sekarang, Dekripsi Nanti), di mana pelaku jahat mungkin telah mengumpulkan data terenkripsi saat ini untuk didekripsi di masa depan ketika mereka memiliki komputer kuantum.
 
Regulator global, termasuk G7 dan Otoritas Moneter Singapura (MAS), telah mendorong organisasi untuk segera bertindak. HSBC sendiri telah meresmikan "program migrasi quantum-safe".
 
"Migrasi ke quantum safety... ini akan memakan waktu sekitar satu dekade, dimulai dari sekarang," jelasnya. "Ini adalah prosedur yang sangat kompleks".
 
Strategi pertahanan HSBC berfokus pada tiga pilar utama:
Inventarisasi & Kelincahan Kriptografi (Cryptographic Agility): Langkah pertama adalah memetakan semua aset kriptografi dalam organisasi. Tujuannya adalah mencapai "kelincahan kriptografi"—kemampuan untuk mengubah kriptografi secara gesit jika standar baru ternyata rentan.
 
Post-Quantum Cryptography (PQC): Ini adalah algoritma kriptografi klasik baru yang diyakini kebal terhadap serangan kuantum. PQC yang distandarisasi oleh NIST (AS) saat ini adalah "satu-satunya solusi yang layak" untuk diterapkan dalam skala besar.
 
Defense in Depth (Pertahanan Berlapis): Menerapkan berbagai algoritma kriptografi di lapisan yang berbeda , misalnya menggabungkan PQC dengan teknologi seperti Quantum Key Distribution (QKD).
 
HSBC memperingatkan bahwa perjalanan ini penuh tantangan, terutama dalam manajemen pihak ketiga (memastikan vendor juga aman), membangun kembali Public Key Infrastructure (PKI), dan mengelola standar global yang berbeda. China dan Korea Selatan juga mengembangkan standar PQC mereka sendiri yang mungkin berbeda dari NIST.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan