Ilustrasi. (Kaspersky)
Ilustrasi. (Kaspersky)

AI Bisa Jadi Bos yang Lebih Baik dari Manusia, Yakin?

Cahyandaru Kuncorojati • 15 Agustus 2024 11:31
Jakarta: Ledakan adopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan masih menjadi topik menarik untuk diteliti. Perusahaan keamanan siber ternama, Kaspersky baru ini juga melakukan riset mengenai AI yang mengungkap fakta menarik.
 
Pada hasil survei Kaspersky yang berjudul ‘‘Excitement, Superstition and great Insecurity – How Global Consumers Engage with the Digital World’ dibahas mengenai kemampuan AI mengambil peran baru di bidang-bidang tertentu, salah satunya menjadi bos atau pemimpin.
 
Sepertiga responden yaitu 34 persen menyatakan percaya bahwa AI dapat menjadi pemimpin yang lebih baik daripada manusia karena sifatnya yang tidak memihak. 

Sebagian besar responden, 57 persen, siap menggunakan AI untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih efisien, dan 31 persen akan menggunakan AI untuk membantu mereka menemukan pasangan yang tepat di aplikasi kencan.
 
Fakta tersebut diperoleh ketika Kaspersky melakukan studi mendalam untuk mengeksplorasi tingkat kepercayaan saat ini terhadap AI. Studi ini meneliti peran AI mulai dari posisi manajemen di tempat kerja hingga membantu membuat keputusan penting dalam hidup.
 
Setengah dari semua respon yaitu 50 persen percaya bahwa AI telah menjadi bagian yang tidak dapat dihindari dalam hidup mereka, dengan 43 persen memiliki pandangan positif terhadap potensinya untuk menghadirkan banyak peluang menarik dan meningkatkan masa depan bagi semua orang. 
 
Mayoritas responden mengakui bahwa AI memiliki kemampuan di area kreatif, 62 persen percaya AI adalah produsen karya seni yang kredibel. 
 
AI juga dapat dianggap sebagai pendamping dan asisten yang dapat diandalkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari separuh responden yaitu 57 persen menyatakan ingin menggunakan AI untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih efisien.
 
“Kita menyaksikan semakin banyaknya adopsi AI sebagai alat yang berharga, membantu orang-orang di berbagai bidang. Di luar aplikasi tradisional, seperti memproses dan menganalisis data, AI dipercayakan dengan peran pribadi yang lebih menarik, termasuk percintaan, pendidikan, dan pekerjaan,” tutur Vladislav Tushkanov, Manajer Grup Pengembangan Riset di Kaspersky.
 
“Seiring terus berkembangnya teknologi AI, potensinya untuk mendorong inovasi dan meningkatkan pengalaman manusia menjadi semakin mendalam. Namun, kemajuan ini juga membawa risiko yang tidak terduga dan ancaman canggih, mulai dari ketergantungan yang berlebihan maupun kepercayaan berlebih pada saran AI,” jelasnya.
 
Kaspersky mengingat semua pihak yang kerap mengandalkan teknologi AI untuk memasang solusi keamanan siber, terutama yang berbasis AI dan  mampu melindungi dari serangan siber untuk bisa melakukan deteksi dini dan pencegahan.
 
Pengguna AI juga diimbau tidak mudah mempercayai layanan yang meminta data atau uang, apalagi permintaan tersebut terlihat seperti berasal dari pihak yang bisa dipercaya termasuk kolega atau keluarga.
 
Seiring perkembangan teknologi AI makan akan semakin banyak serangan siber yang juga memanfaatkan kemampuan AI untuk bisa menjebak korbannya, mulai dari phishing, deepfake, dan pencurian data.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan