“Seperti yang kita tahu, kebanyakan mereka masih menggunakan cara tradisional untuk membuat keuntungan,” ungkap Jonathan Adashek, IBM Senior Vice President Marketing & Communications dalam wawancara terbatas dengan Medcom.id. Ia mengatakan pemanfaatan AI dalam marketing salah satunya adalah dalam pengembangan konten.
Untuk menjangkau pasar global dengan berbagai kebutuhan bahasa, misalnya, perusahaan perlu menghasilkan ribuan variasi aset konten dalam waktu singkat. Teknologi AI memungkinkan perusahaan seperti IBM menggunakan alat seperti Adobe Firefly untuk mempercepat proses pembuatan konten ini.
Dalam beberapa kasus, aset yang biasanya membutuhkan waktu enam hari kini dapat dibuat hanya dalam waktu enam puluh detik, menghemat sumber daya dan memungkinkan perusahaan untuk merespons kebutuhan pasar dengan lebih cepat.
“Saya melihat ini akan membantu kita membuat lebih banyak konten, bukan hanya gambar, tapi konten yang ditulis, dan lebih spesifik dalam apa yang Anda buat dan bagaimana menggunakannya,” lanjut Jonathan.
Selain itu, dengan AI atau Gen AI, tim marketing bisa melakukan analisis yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang audiens, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menargetkan konsumen yang tepat dengan pesan yang tepat pada waktu yang tepat.
Hal ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pemasaran, tetapi juga menghemat biaya dengan mengurangi upaya yang ditujukan pada audiens yang tidak tertarik. Dalam kasus IBM, dengan menargetkan audiens yang spesifik menggunakan AI, perusahaan dapat menghasilkan tingkat keterlibatan pelanggan yang lebih tinggi meskipun dengan jumlah acara yang lebih sedikit, serta menurunkan biaya akuisisi klien hingga 30-40%.
“Jika kita menghabiskan waktu membuat aset dan memasarkan kepada seseorang yang tidak berminat dengan apa yang kita lakukan, itu berarti membuang menghabiskan sumber daya dan dana. Namun, jika menargetkan dengan lebih spesifik, kita bisa memberikan referensi dan pengalaman yang lebih akurat,” lanjutnya.
Dalam memberikan referensi atau personalisasi, AI bisa berperan sebagai asisten kreatif, membantu menciptakan berbagai bentuk konten seperti blog, email, dan postingan media sosial. Dengan melatih dan mempelajari panduan merek, konten produk, dan karakteristik industri, AI mampu menghasilkan konten berkualitas yang relevan bagi audiens dalam hitungan menit. Hal ini sangat membantu dalam merespons kebutuhan pemasaran yang dinamis.
Sudah sejauh mana penerapan AI di dunia marketing saat ini? “Saya pikir masih agak awal,” jawab Jonathan. “Sudah banyak yang menggunakannya di bidang tertentu, tapi prosesnya masih panjang. Orang-orang utamanya menggunakan AI untuk membuat dan menempatkan konten, tapi sebenarnya itu baru satu atau dua manfaat di dalam pemasaran. Masih ada jalan yang panjang untuk mendapatkan manfaat AI sepenuhnya.
Jonathan juga menekankan aspek etika dalam penggunaan AI, termasuk di bidang marketing. Dalam penerapan AI, perusahaan seperti IBM menekankan pada aspek transparansi, bias, dan privasi data. Ini penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab.
Dengan adanya alat pengawasan seperti watsonx.Governance, perusahaan dapat memonitor dan memastikan bahwa AI yang digunakan tidak menyimpang dari tujuan utama serta menghindari bias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id