Program edukasi ini memberikan kesempatan bagi para perempuan muda untuk mengeksplorasi keterampilan penting dalam bidang science, technology, engineering, art, and math (STEAM) seperti pemrograman dan berpikir komputasional, serta terhubung dengan mentor, relawan, dan perempuan muda dengan minat yang sama.
“Melalui Girls’ Tech Day, kami ingin menciptakan lingkungan di mana perempuan muda merasa didukung dan termotivasi untuk mengejar karier di bidang teknologi. Selain mendorong keberagaman talenta di masa depan, pendidikan dan pelatihan STEAM bagi perempuan muda,” tutur Reno Rafly, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia
“Juga akan memberikan mereka akses yang setara dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk untuk meraih peluang ekonomi yang lebih baik. Bersama AWS, kami akan berupaya untuk terus mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam inti berbagai program edukasi yang dikembangkan demi mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Girls’ Tech Day tahun ini menghadirkan tiga pemimpin perempuan di industri teknologi untuk berbagi wawasan seputar peluang dan jalur pengembangan diri menuju karier bidang STEAM. Mereka adalah Niki Tsuraya Yaumi, Co-Founder and COO Goers; Anantya Van Bronckhorst, Co-Founder Think.web; dan Dhyoti Basuki-Ramdhani, Head of Communications, Indonesia and Philippines, AWS.
Selain bincang inspiratif, para siswi juga mempelajari dasar pemrograman dan berpikir komputasional melalui permainan berbasis unplugged coding dalam sesi Rangers Games Coding Tournament.
AWS Girls’ Tech Day adalah program unggulan global AWS InCommunities yang bertujuan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan memberdayakan perempuan muda untuk mengejar karier di bidang teknologi.
Program ini mendorong calon inovator perempuan untuk Berpikir Besar (Think Big) dan menghidupkan imajinasi mereka melalui STEAM, serta berpartisipasi dalam lokakarya yang menyenangkan dan menarik untuk mengeksplorasi jalur karier yang menjanjikan di bidang teknologi.
Mengutip laporan Laporan Kesenjangan Gender Global 2024 dari Forum Ekonomi Dunia, meskipun keterwakilan perempuan di bidang STEAM terus tumbuh sejak 2016, namun proporsinya masih relatif rendah, yaitu hanya 28,2%. Bahkan, hanya satu dari sepuluh perempuan yang memegang peran kepemimpinan dalam industri yang sedang berkembang pesat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News