Ilustrasi
Ilustrasi

Kesenjangan Keamanan Siber, Asia-Pasifik Hadapi Tantangan Implementasi

Mohamad Mamduh • 04 November 2025 13:04
Jakarta: Keeper Security, penyedia solusi Privileged Access Management (PAM) merilis laporan wawasan global terbarunya, Identity, AI and Zero Trust: Cybersecurity Perspectives from Infosecurity Europe, Black Hat USA and it-sa. Laporan ini menyoroti kesenjangan keamanan siber yang mendesak di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada tantangan yang dihadapi organisasi di Asia-Pasifik.
 
Laporan tersebut, yang mengumpulkan wawasan dari lebih dari 370 praktisi keamanan siber di konferensi-konferensi industri terkemuka, mengungkapkan bahwa meskipun kesadaran akan prinsip-prinsip keamanan seperti zero trust dan PAM tinggi, implementasinya masih tertinggal. Hal ini menciptakan kerentanan yang signifikan di tengah lanskap ancaman yang semakin kompleks, terutama dengan munculnya serangan yang ditingkatkan oleh kecerdasan buatan (AI).
 
Salah satu temuan kunci adalah persistensi ancaman berbasis identitas. Phishing dan deepfake diidentifikasi sebagai risiko utama di berbagai wilayah, dengan kekhawatiran yang memuncak di Jerman, di mana 61% responden menganggap deepfake sebagai ancaman berbasis identitas paling signifikan. Selain itu, laporan ini menyoroti penerapan kontrol akses istimewa yang tidak konsisten.

Di Inggris, 43% responden menyatakan bahwa Multi-Factor Authentication (MFA) tidak diterapkan secara konsisten untuk akun istimewa, sementara di AS, angka ini mencapai 40%. Jerman menunjukkan kesenjangan yang lebih besar, dengan separuh responden melaporkan bahwa organisasi mereka tidak memiliki solusi PAM khusus sama sekali.
 
Tantangan-tantangan ini mencerminkan situasi yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Asia-Pasifik. Dengan digitalisasi yang cepat, adopsi cloud, dan ekosistem yang berkembang, kawasan ini menghadapi peningkatan permintaan akan keamanan yang berpusat pada identitas dan model akses zero-trust. Namun, kerumitan, keterbatasan sumber daya, dan prioritas yang bersaing terus menunda penerapan penuh strategi keamanan yang penting.
 
Darren Guccione, CEO dan Co-founder Keeper Security, menekankan, identitas telah menjadi titik kontrol keamanan siber. "Data kami menunjukkan bahwa kesenjangan antara kesadaran dan tindakan keamanan siber sangat lebar, tetapi pertahanan proaktif yang positif dapat menutup kesenjangan ini."
 
Ia menambahkan bahwa organisasi yang memimpin dalam zero trust dan PAM tidak hanya melindungi akses tetapi juga membangun fondasi untuk pertumbuhan yang aman dan terukur di era AI.
 
Takanori Nishiyama, Senior Vice President of APAC Sales dan Japan Country Manager di Keeper Security, mengamini sentimen ini. "Prioritas keamanan siber yang kami lihat di seluruh Asia-Pasifik mencerminkan tren global, dengan identitas, AI, dan zero trust sebagai pusat strategi pertahanan modern."
 
Laporan ini menggarisbawahi bahwa ketahanan sejati kini bergantung pada eksekusi yang disiplin, kemajuan yang terukur, dan penggunaan AI yang bertanggung jawab untuk mendeteksi anomali dan mengelola risiko di setiap titik akses.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan