Chief Service Management XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengaku, tahun ini, XL memang tengah mengembangkan jaringan 4G secara agresif. "Seperti yang bisa kita lihat bersama, area yang telah kami jangkau tidak hanya sebatas kota-kota besar, namun juga kota/kabupetan yang masuk kategori pelosok," katanya.
Sama seperti kawasan lain di Sumatera, ujar Yessie, permintaan akan layanan data di NAD juga meningkat tajam. Buktinya, trafik layanan data naik lebih dari 238 persen dari tahun lalu. Kenaikan ini terjadi secara merata di provinsi NAD. Sementara jumlah pelanggan XL di NAD yang sudah menggunakan perangkat 4G mencapai lebih dari 16 persen total pelanggan.
Dengan lebih dari 60 unit BTS 4G, XL telah berhasil menjangkau Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Besar, Kab. Pidie, Kab. Pidie Jaya, Kab. Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Tengah, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Bener Meriah, , Kab. Aceh Tenggara, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Semeulue.
Tidak kurang dari 33 unit BTS ini ditempatkan di Kota Banda Aceh, yang merupakan pusat pemerintahan, perekonomian, dan pendidikan. XL menyebutkan, ke depan, jumlah BTS akan ditambah berdasarkan peningkatan trafik di setiap area.
Dengan adanya layanan 4G, XL berharap, masyarakat NAD bisa meningkatkan produktivitasnya. Menurut XL, layanan data terbukti dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini terlihat dari banyaknya produk asli Aceh yang dijual melalui aplikasi atau situs e-commerce.
Selain itu, layanan 4G juga bisa memudahkan akses masyarakat ke hiburan dan sumber informasi, mengingat letak NAD cukup jauh dari kota-kota besar lainnya. Untuk pemerintah, keberadaan layanan 4G dapat membantu mereka merealisasikan program terkait e-government.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News