Andy David, Healthcare Director SAP untuk Asia Pasifik dan Jepang.
Andy David, Healthcare Director SAP untuk Asia Pasifik dan Jepang.

Solusi Terbaru SAP Ingin Kurangi Tingkat Kesalahan di Rumah Sakit

Ellavie Ichlasa Amalia • 07 Juni 2016 18:03
medcom.id, Jakarta: Menurut Patient Safety America, di AS, terdapat 1.000 orang yang meninggal setiap harinya karena kesalahan medis.
 
SAP percaya, kecelakaan seperti ini dapat dikurangi jika rumah sakit memiliki sistem yang lebih baik untuk memastikan bahwa seorang pasien menerima obat yang benar dengan dosis yang benar. 
 
SAP sendiri mulai membuat software untuk rumah sakit sejak 20 tahun lalu. Pada awalnya, SAP fokus untuk menawarkan solusi kesehatan di rumah sakit Eropa. Namun, sekarang, mereka mulai memperluas jangkauan mereka ke Asia.

Andy David, Healthcare Director SAP untuk Asia Pasifik dan Jepang menjelaskan, saat ini, di Singapura, telah terjadi fenomena yang disebut "grey tsunami", yaitu fenomena ketika lebih banyak orang berumur tua daripada orang muda.
 
Meski saat ini Indonesia belum mengalami masalah yang sama, tapi Andy percaya, dalam waktu dekat, fenomena yang sama akan terjadi di Indonesia. Dan ketika itu, maka tuntutan akan rumah sakit pun akan melonjak naik.
 
Faktanya, seiring dengan semakin membesarnya masyarakat kelas menengah, maka semakin banyak pula orang yang terkena penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Hal ini digabung dengan adanya BPJS dari pemerintah, maka permintaan akan rumah sakit menjadi meningkat.
 
SAP menawarkan solusi untuk membuat rumah sakit menjadi lebih efektif, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Solusi dari SAP ini terbagi menjadi tiga kelompok.
 
Kelompok pertama adalah Enterprise Resource Planning, yang merupakan solusi untuk membantu sebuah rumah sakit mengurus tentang finansial, suplai dan penyimpanan barang. Bagian kedua dari solusi SAP adalah untuk patient management.
 
Di sisi ini, solusi SAP berfungsi untuk membuat segala sesuatu terkait pasien menjadi lebih efisien, seperti registrasi, penempatan pasien rawat inap hingga catatan dan pembayaran setelah pasien keluar dari rumah sakit.
 
"Dalam proses registrasi, sebuah rumah sakit harus dapat mengumpulkan data yang lengkap tentang pasiennya, pada saat yang sama, mereka harus dapat melakukan hal ini dengan cepat," kata Andy. Dia menjelaskan, dengan solusi yang SAP tawarkan, proses registrasi pasien hanya akan memerlukan waktu 10 - 15 menit. 
 
Selain pasien registrasi, Andy menyebutkan, solusi SAP juga dapat membantu rumah sakit untuk menangani proses saat seorang pasien telah selesai rawat inap. "Kami dapat membantu rumah sakit mengurus perhitungan biaya rumah sakit yang rumit," kata Andy. "Dengan begitu, pasien bisa menjadi puas karena mereka mendapatkan pengalaman yang baik."
 
Solusi ketiga adalah Electronic Medical Record (ERM). Solusi ini berfungsi untuk memudahkan dokter dan perawat untuk mendokumentasikan data tentang pasien. Andy menjelaskan, dengan solusi ini, dokter dapat menghemat waktu yang mereka perlukan untuk melakukan dokumentasi, setiap harinya, seorang dokter dapat menghemat 1,5 jam.
 
"Jejak rekam pasien dapat diakses dengan lebih mudah, tidak hanya dari satu tempat, tapi dari beberapa tempat sekaligus," kata Andy. "Data ini juga bisa ditunjukkan oleh dokter dengan pasiennya." Dia memastikan bahwa solusi dari SAP mudah untuk digunakan, sehingga meskipun pelaku industri kesehatan tidak punya pengalaman untuk menggunakan solusi IT, maka mereka tetap dapat menggunakannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan