Hanya saja, mereka tidak boleh lupa bahwa selain ekosistem, edukasi mengenai 4G juga penting untuk masyarakat.
"Saya ingatkan kepada operator, bukan hanya menjual, menjual, menjual layanan 4G-nya, tetapi juga edukasinya untuk masyarakat," kata Rudiantara. Dengan kecepatan unggah dan unduh yang selisihnya berpuluh-puluh kali lipat dengan teknologi sebelumnya, jumlah data dan ukuran yang dikonsumsi akan lebih banyak."
Edukasi yang dimaksud Rudi merujuk pada penggunaan jaringan super cepat ini. Masyarakat sebaiknya tak hanya menggunakannya untuk menonton video atau bermain game, 4G juga dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu, seperti pendidikan secara online.
Berikutnya, Rudiantara juga menjelaskan pentingnya ekosistem yang seimbang. Artinya, kehadiran 4G juga harus diiringi dengan ketersediaan handset yang telah mendukung konektivitas tersebut. Saat ini, kata dia, pemerintah sedang bernegosiasi dengan beberapa produsen gadget untuk membangun pabriknya di Indonesia.
Pemerintah juga berkomitmen mendukungan kehadiran jaringan 4G LTE di Indonesia, yang sesuai dengan kebijakan Broadband Plan hingga 2019, yaitu pembangunan infrastruktur jaringan yang merata di Indonesia, baik untuk mendukung transmisinya maupun aksesnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News