Dominasi kedua merek ini terlihat jelas dari peringkat yang dirilis oleh Counterpoint Research. Pada Global Handset Model Sales Tracker untuk Q3 2025, posisi teratas hingga peringkat keempat dikuasai oleh varian iPhone, sedangkan lima posisi lainnya diisi oleh seri Samsung, khususnya lini Galaxy A.
Berikut susunan ponsel terlaris sepanjang periode tersebut.
1. iPhone 16
2. iPhone 16 Pro
3. iPhone 16 Pro Max
4. iPhone 16e
5. Samsung Galaxy A16 5G
6. Samsung Galaxy A06
7. Samsung Galaxy A36
8. Samsung Galaxy A6
9. Samsung Galaxy A16 4G
10. iPhone 17 Pro Max
Dari susunan ini terlihat bahwa iPhone 16 mendominasi, namun Samsung tetap kuat di segmen menengah dan entry-level dengan model Galaxy A-series. Hal ini menunjukkan bahwa selera konsumen global terbagi antara flagship premium dan smartphone ramah kantong yang fungsional.
Menurut analisis, ada beberapa faktor yang membuat Apple dan Samsung mendominasi, yaitu brand dan ekosistem kuat, kombinasi model premium dan terjangkau, serta keputusan konsumen terkait stabilitas dan nilai jual kembali.
Nama dan reputasi Apple serta Samsung sudah melekat kuat di pasar global. Konsumen cenderung mempercayai kualitas, dukungan software, dan layanan purna jual dari dua merek ini, menjadikannya pilihan aman di berbagai negara.
Selain itu, Apple unggul di segmen flagship dengan iPhone 16 series yang menawarkan teknologi mutakhir, performa tinggi, dan user experience premium. Sementara Samsung menguasai segmen menengah-bawah lewat Galaxy A-series seperti A16 5G dan A06, yang memberikan nilai tinggi seperti fitur modern, konektivitas 5G atau 4G, dan harga relatif terjangkau. Strategi ini membuat Samsung bisa meraih volume besar di negara berkembang.
Sementara itu, kedua merek ini dianggap lebih terpercaya dalam hal durabilitas, update perangkat lunak, dan nilai jual kembali, faktor penting di tengah ekonomi global yang tidak menentu. Banyak pengguna memilih aman dulu daripada ambil risiko ke merek baru atau kecil.
Dominasi Apple dan Samsung ini tentu menimbulkan dampak bagi industri smartphone. Merek selain Apple dan Samsung kini menghadapi persaingan sangat ketat dan akan mengalami kesulitan dalam menembus 10 besar global. Kecuali mereka bisa menawarkan diferensiasi signifikan dalam hal harga, fitur, dan inovasi, maka peluang untuk naik kelas makin sempit.
Selain itu, konsumen global terbagi antara yang mencari performa premium atau flagship dan yang mencari nilai alias budget atau mid-range. Menyadari hal ini, Samsung menerapkan strategi membidik pasar massal melalui Galaxy A-series, sedangkan iPhone menyasar pengguna premium.
Dengan dua pemain besar mendominasi, kini kompetisi lebih mengarah pada sisi inovasi fitur, layanan purna jual, dan ekosistem. Merek lain perlu pivot ke fitur berbeda, baik kamera, AI, atau fitur unik, agar tetap relevan.
Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa segmen smartphone global pada Q3 2025 mencatat pertumbuhan sekitar 4% secara tahunan, terutama didorong oleh perangkat Android mid-range dan masuknya generasi pertama 5G ke pasar berkembang.
Kendati demikian, dominasi Apple dan Samsung bukan jaminan untuk selamanya. Jika mampu menghadirkan inovasi bernilai tinggi, baik dari sisi harga, fitur, maupun ekosistem, merek lain tersebut masih berpeluang untuk merebut pangsa pasar.
Namun untuk saat ini, tren menunjukkan bahwa konsumen global cenderung memilih aman, yaitu merek besar dengan reputasi, dukungan luas, dan produk yang terbukti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News