Vony Tjiu, Country Manager Red Hat Indonesia
Vony Tjiu, Country Manager Red Hat Indonesia

Urgensi Sovereign AI di Indonesia: Peran Fundamental Teknologi Sumber Terbuka

Mohamad Mamduh • 23 Desember 2025 19:11
Jakarta: Penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang kian masif di berbagai sektor—mulai dari pemerintahan, keuangan, manufaktur, hingga layanan digital—telah mendorong urgensi Sovereign AI (Kedaulatan AI) di Indonesia.
 
Seiring meningkatnya volume data, risiko terkait pun turut membesar, menjadikan kontrol atas data, model, dan infrastruktur sebagai penentu daya saing nasional. Sovereign AI berfokus pada kontrol atas lokasi, perilaku model, dan keputusan operasional.
 
Indonesia berada pada titik balik, yang ditandai dengan inisiatif nasional seperti Roadmap AI, Etika AI, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang berlaku sejak 2022, dan pembangunan Pusat Data Nasional. Semua ini menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan kendali atas pengaplikasian AI.

Di tengah kebutuhan kedaulatan ini, teknologi sumber terbuka (open source) menjadi sangat fundamental. Vony Tjiu, Country Manager Red Hat Indonesia, menekankan bahwa open source menawarkan transparansi sejati karena kodenya terbuka dan arsitekturnya dapat diaudit.
 
Visibilitas ini memungkinkan organisasi untuk memeriksa, memodifikasi, dan menyelaraskan teknologi dengan regulasi, yang pada akhirnya membangun kepercayaan di berbagai lembaga.
 
Selain transparansi, open source mendukung interoperabilitas. Platform terbuka memungkinkan integrasi sistem AI di seluruh cloud, infrastruktur on-premise, dan lingkungan edge tanpa ketergantungan pada vendor tertentu.
 
Ini sangat penting agar sistem dapat selaras dengan peraturan nasional, memungkinkan beban kerja AI dijalankan di dalam batas-batas negara sambil mempertahankan fleksibilitas pengembangan lebih lanjut.
 
Potensi AI di Indonesia sangat menjanjikan, diperkirakan akan berkontribusi hingga USD140 miliar terhadap perekonomian pada tahun 2030, dengan peningkatan produktivitas signifikan di sektor jasa, manufaktur, dan pertanian.
 
Kehadiran regulasi seperti Roadmap AI dan Etika AI—yang dipandang Red Hat sebagai pendorong—memberikan kepastian regulasi yang diperlukan bagi organisasi untuk meningkatkan skala AI secara bertanggung jawab.
 
Investasi Sovereign AI dapat dilakukan secara bertahap melalui pendekatan open hybrid cloud, memungkinkan organisasi untuk memulai dari skala kecil dan meningkatkan kapasitas secara efisien.
 
Untuk mengatasi kesenjangan talenta, Red Hat berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan, memberdayakan pengembang Indonesia untuk memiliki dan mengembangkan kemampuan AI di dalam negeri, khususnya melalui Model as a Service (MaaS) di OpenShift AI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan