Vice President Digital Business Operations, AVEVA Saadi Kermani (kanan).
Vice President Digital Business Operations, AVEVA Saadi Kermani (kanan).

Strategi AVEVA Menggunakan Digital Twin untuk Mendorong Net Zero Emission

Arif Wicaksono • 06 Agustus 2025 20:23
Jakarta: AVEVA memiliki strategi khusus dalam menggunakan teknologi cloud dan software kecerdasan buatan untuk mendorong net zero emission. Cara ini dilakukan dengan memperkenalkan konsep digital twin terhadap biaya energi dalam suatu produk. 
 
“Jadi, salah satu tren yang terjadi adalah di masa lalu, kita dulu memperlakukan energi sebagai biaya overhead.  Anda tahu, seperti bangunan, pabrik, fasilitas, itu dilihat sebagai biaya yang digeneralisasi. Tapi sekarang yang kita lakukan adalah kita menurunkan biaya overhead itu menjadi seperti daftar bahan, seperti bahan baku,” tegas Vice President Digital Business Operations, AVEVA Saadi Kermani saat berbincang dengan Medcom, Selasa, 5 Agustus 2025. 
 

Dia mengatakan biaya pembangunan pabrik masuk ke biaya barang pokok sehingga menjadi sama pentingnya sebagai komponen biaya seperti bahan baku lainnya yang diperlukan untuk masuk sehingga mendorong produksi barang jadi. 
 
“Dan pada dasarnya, hal itu memaksa perusahaan untuk memikirkan, berapa biaya energi saya? Dan bagaimana saya bisa menurunkan biaya itu? Entah saya bisa menggunakannya lebih sedikit, yang jelas mengurangi polusi. Atau saya bisa menggunakan berbagai jenis energi sehingga saya memiliki tingkat energi yang sama, tetapi sebagai hasilnya saya memiliki emisi yang lebih sedikit,” tegas dia.

Hal itu membuat perusahaan harus memikirkan energi terbarukan yang berkontribusi pada kebutuhan energi untuk biaya produksi.  
 
Jadi, melalui kombinasi yang memungkinkan pelanggan mengukur jumlah energi yang masuk ke produksi mereka dengan sangat tepat, untuk membantu pelanggan menjalankan lingkungan produksi mereka dengan satu atau lebih jenis energi, yang mungkin tidak berdampak pada biaya, tetapi pada emisi yang dihasilkan. 
 
Dia menuturkan dengan energi terbarukan, perusahaan akan memiliki emisi nol atau jauh lebih sedikit. Dia menjelaskan beberapa pelanggan ingin memantau emisi perusahaan sebagai metrik mandiri. 
 
“Jadi mereka bisa menggunakan perangkat lunak AVEVA untuk memantau bagaimana emisi itu dikeluarkan oleh perusahaan melalui proses produksi atau produk sampingan apa pun yang terjadi. Dan kemudian setelah mereka mulai mengukurnya mereka akan turunkan. Jadi, kombinasi strategi ini membantu mereka mencapai emisi nol bersih. Tentu saja, berdasarkan keinginan pelanggan untuk mencapai tujuan tersebut,” jelas dia.
 
Dia mengatakan dengan memahami peran energi dalam mengubah bahan mentah menjadi barang jadi secara akurat, lalu memahami persis berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang jadi pada tingkat kualitas tertentu. 
 
Dia menjelaskan sumber energi berbasis batu bara menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan sumber energi berbasis terbarukan, seperti hidrogen, nuklir, atau bahan bakar nabati, atau lagi, ladang angin, ladang surya, atau tenaga air.
 
“Jadi, jenis energi tiba-tiba menjadi penting. Hal lainnya adalah, bahkan jika saya mengeluarkan emisi, berapa banyak emisi yang saya keluarkan? Baiklah, berapa banyak energi yang saya konsumsi?,” tegas dia.
 
Kemudian perusahaan akan berpikir bagaimana menggunakan bahan baku sesedikit mungkin dengan menghabiskan uang sesedikit mungkin untuk mendapatkan produk kualitas tertinggi. Lalu perusahaan berhadapan dengan  sentimen konsumen yang bereaksi dari perspektif merek yang ramah lingkungan. 
 
“Hal ketiga adalah bahwa sering kali, saya sedang melakukan percakapan ini, jika saya bisa mengubah topik sejenak, itu kembali ke AI, kan? Jadi, salah satu halnya adalah, oke, Anda ingin kami menggunakan AI, tapi saya perlu punya data yang bagus,” tegas dia.
 
Dia mengatakan software bisa memantau aset yang sangat lama dan aset yang baru. Aset baru itu mudah dilacak karena mereka lahir dalam era digital.
 
“Saya bisa memasang sensor, mengumpulkan data, dan seterusnya dengan twin digital. Tapi aset lama, hal yang memperpanjang umur aset adalah keandalan. Keandalan berasal dari keunggulan operasional, bukan? Dan mampu memperpanjang umur aset juga berkelanjutan karena jika Anda terus-menerus mengganti aset, Anda menciptakan limbah,” tegas dia.
 
Dia mengatakan bahwa aset perusahaan yang baru akan menjadi pemborosan jika tak ditangani dengan baik. Dengan sensor ini maka dia bisa memperpanjang umur aset yang sudah ada.
 
“Maksud saya, setiap kali kita membeli gadget baru, itu memang menyenangkan, tapi juga pemborosan. Jadi, memperpanjang umur aset yang ada adalah akal sehat bisnis dan juga berkelanjutan,” tegas dia.

Program Flex untuk Keberlanjutan

Dia mengatakan untuk membantu pelanggan mempercepat perjalanan mereka menuju keberlanjutan dengan membuat program Flex.
 
Program Flex memiliki gagasan mata uang token seperti kredit fleksibel. Pengguna akan  berlangganan AVEVA, membeli Flex Credits, lalu menggunakan kredit tersebut untuk menggunakan perangkat lunak. Pengguna bisa menggunakan kredit tersebut untuk perangkat lunak apapun di AVEVA.
 
“Tidak ada biaya jika Anda berkomitmen sebagai pelanggan untuk menggunakan kredit tersebut, untuk menggunakan perangkat lunak kami untuk tujuan keberlanjutan. Jadi, kami menciptakan semacam Kredit Fleksibel yang kami sebut Kredit Dampak,” tegas dia.
 
Jadi, Kredit Fleksibel untuk keberlanjutan. Atau, dalam istilah sederhana, merupakan perangkat lunak untuk penggunaan keberlanjutan.
 
“Kami berinvestasi bersama pelanggan. Karena kami mengatakan, jika Anda ingin menggunakan perangkat lunak kami untuk keberlanjutan, maka kami bersedia mempermudah akses Anda ke perangkat lunak kami,” tegas dia.
 
Pada akhir 2024, sebagai wujud komitmen mendalam pada software ramah lingkungan, AVEVA telah menyelesaikan penilaian maturity seluruh portofolio produknya berdasarkan prinsip Green Software Foundation, menegaskan komitmen perusahaan terhadap pengembangan software berkelanjutan. 
 
Di saat yang sama, tim riset dan pengembangan telah merampungkan pengujian intensitas emisi dari energi yang dikonsumsi oleh 85 persen solusi yang ditawarkan perusahaan. Langkah-langkah ini menjadi fondasi penting untuk melakukan peningkatan yang sesuai dengan prinsip software ramah lingkungan. 
 
“Kami meyakini keberlanjutan dan kesuksesan bisnis akan saling memperkuat,” kata CEO, AVEVA Caspar Herzberg.
 
AVEVA melihat peluang terbesar untuk memberikan dampak positif terhadap iklim adalah melalui core product dan pelanggan. 
 
Untuk pertama kalinya, perusahaan merilis capaian penghematan dan penghindaran emisi tahunan, yang mencerminkan penghematan energi material yang diamati untuk bagian tertentu dari produknya. 
 
AVEVA berkomitmen untuk menyempurnakan dan memperluas perhitungan penghematan dan penghindaran emisi yang terukur dari waktu ke waktu.
 
Memasuki tahun terakhir target 2025, fokus AVEVA adalah memastikan semua target tercapai
dan merancang peta perjalanan keberlanjutan yang lebih ambisius. Target ini akan tercapai dengan mendorong pelanggan melakukan dekarbonisasi, menjadi bisnis yang lebih resilien dan mendukung model sirkular. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan