Mengutip Gizmochina, permasalahan ini menunjukkan bahwa meski dipuji karena memiliki antarmuka inovatif dan performa baik, HyperOS tetap ada celah stabilitas yang harus segera diperbaiki oleh perusahaan asal Tiongkok ini.
Beberapa jenis bug yang paling sering dilaporkan antara lain restart mendadak atau hang sistem, aplikasi berhenti berfungsi dan tidak responsif, RAM atau manajemen memori bermasalah, notifikasi bermasalah atau mengalami keterlambatan alias delay, serta kesalahan berupa glitch pada pada fitur antarmuka dan widget.
Pengguna mengeluhkan ponsel mereka restart atau hang secara tiba-tiba saat melakukan multitasking atau memakai aplikasi berat dalam waktu lama. Selain itu, beberapa aplikasi, terutama pihak ketiga, sering mengalami masalah atau dimuat ulang saat berpindah antar aplikasi.
Tidak hanya itu, beberapa pengguna juga menyebut bahwa aplikasi kamera, galeri, atau app sosial media menjadi rentan terhadap masalah crash. HyperOS dilaporkan terlalu agresif dalam menutup aplikasi latar belakang untuk menghemat memori, sehingga pengguna kehilangan pekerjaan atau state aplikasi secara tiba-tiba.
Keluhan lain yang disampaikan pengguna yaitu notifikasi dari beberapa aplikasi tidak muncul tepat waktu atau terlambat, khususnya aplikasi chat atau messaging. Selain itu, beberapa elemen UI mengalami glitch visual, misalnya ikon tidak muncul, widget tidak bisa disinkronkan, dan animasi antarmuka patah atau tersendat.
Bug semacam ini cukup mengganggu pengalaman sehari-hari, terutama bagi pengguna yang mengandalkan ponsel mereka untuk produktivitas dan komunikasi penting. Menurut analisis, terdapat beberapa faktor potensial penyebab bug ini.
Analis menilai HyperOS membawa banyak perubahan desain dan fitur dibandingkan dengan sistem sebelumnya seperti MIUI atau Fresh UI. Penambahan modul baru dan optimasi performa tinggi berpotensi menyebabkan konflik internal atau regresi bug dari kode lama.
Selain itu, Xiaomi menjual banyak model dengan spesifikasi hardware berbeda. Kompatibilitas antar chipset, kamera, sensor, RAM, dan versi HyperOS juga dinilai analis berpotensi menyebabkan bug di model tertentu saja.
Aplikasi yang belum dioptimalkan untuk HyperOS versi terbaru juga diperkirakan analis berpeluang rentan crash atau tidak responsif, karena API atau manajemen memori baru belum sesuai. Sebagai informasi, beberapa pengguna melaporkan bahwa bug ini muncul setelah update sistem Over-The-Air (OTA).
Hal ini menandakan potensi bug regresi, yaitu saat perubahan baru memperkenalkan masalah sebelumnya yang sempat diperbaiki. Sementara itu hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi publik dari Xiaomi secara mendetail untuk menjawab semua laporan bug ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id