Pertumbuhan adopsi teknologi hybrid cloud dan artificial intelligence (AI) di Indonesia dinilai Prem sangat pesat meskipun belum mature alias matang seperti Singapura dan Korea.
“Kami melihat ada peluang yang besar dengan momentum digelarnya acara summit kali ini. Jika Singapura dan Korea sudah sangat mature, Indonesia dan Vietnam memiliki peluang pertumbuhan yang masih sangat besar seiring meningkatnya adopsi teknologi lebih lanjut,” tuturnya.
Red Hat sebagai perusahaan teknologi dengan solusi open-source konsisten menyediakan dukungan untuk perusahaan yang tengah melakukan transformasi digital, termasuk di pasar Indonesia.
Prem menuturkan dirinya juga menaruh perhatian pada perusahaan atau bisnis di Indonesia di masa pandemi dan menjadi momentum yang mengakselerasi adopsi platform digital untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Solusi Red Hat berupa cloud hybrid disebut Prem diklaim cukup populer karena memungkinkan bisnis untuk mengintegrasikan data center tradisional yang dimiliki dengan layanan public cloud. Solusi ini juga memungkinkan pengembangan aplikasi lebih cepat dan fleksibel.
“Otomatisasi adalah hal penting dalam pertumbuhan, banyak bisnis di Indonesia yang kemudian mengotomatisasi tugas atau pekerjaan yang repetitif dan mengembangkan bot, sehingga memberikan kesempatan bagi sumber daya manusia melakukan aktivitas lain yang lebih penting,” tutur Prem.
Prem menambahkan bahwa teknologi AI di Indonesia masih dalam adopsi tahap awal namun cukup masih di sejumlah sektor industri.
“Adopsi AI masih di tahap awal tapi sektor seperti perbankan dan telekomunikasi di Indonesia menjadi pionir,” ungkapnya. Teknologi AI di Indonesia disebut tengah digunakan untuk menghasilkan analisa prediktif dan otomatisasi untuk memberikan dampak bagi bisnis.
“Kami juga telah menghadirkan kemampuan generative AI lewat Ansible Automation tahun lalu untuk membantu meningkatkan produktivitas terutama bagi developer aplikasi,” imbuhnya.
Prem menegaskan bahwa kepercayaan konsumen menjadi alasan solusi dari Red Hat terus diandalkan karena menawarkan sistem open-source dan transparansi tapi tetap menyediakan kendali penuh termasuk dukungan kapan saja bagi penggunanya.
Red Hat sendiri berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam hal menghadirkan sumber daya manusia atau talenta digital yang menguasai teknologi hybrid cloud, AI, maupun otomatisasi dan lainnya yang dibutuhkan oleh bisnis atau perusahaan.
Melalui Red Hat Academy digandeng lebih dari 200 perguruan tinggi di Indonesia untuk menciptakan tenaga kerja dengan keahlian digital yang ikut berkontribusi kepada akselerasi adopsi teknologi ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News