Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap risiko keamanan digital, penipuan siber, dan pencurian data pribadi yang tersembunyi di balik situs dan aplikasi streaming bajakan.
Inisiatif ini menghadirkan bintang-bintang Premier League seperti Martin Odegaard (Arsenal), Amad Diallo (Manchester United), Raul Jimenez (Fulham), Dan Burn (Newcastle United), dan Matty Cash (Aston Villa) yang mengajak para penggemar untuk menonton pertandingan sepak bola secara legal dan aman di platform resmi.
Ancaman Siber di Balik Streaming Ilegal
Dalam laporan dari Profesor Paul Watters, pakar keamanan siber, ditemukan bahwa sebagian besar situs dan aplikasi streaming bajakan menampung berbagai risiko digital berbahaya.Disebutkan bahwa situs bajakan 22 kali lebih berisiko daripada situs resmi, dengan 72 persen di antaranya mengandung malware, phishing, spam, serta iklan berbahaya.
Bahkan, 100 persen iklan yang ditampilkan di situs tersebut mengandung konten yang berpotensi berbahaya, termasuk judi daring, pornografi, dan penipuan.
“Situs bajakan adalah ancaman besar terhadap keamanan siber, bukan hanya karena melanggar hak cipta. Banyak situs ini yang terhubung dengan infrastruktur kriminal yang digunakan untuk penipuan, ransomware, dan kejahatan siber lainnya,” tutur Watters.
“Bahkan perangkat streaming ilegal dapat menjadi bagian dari jaringan kriminal yang lebih besar tanpa diketahui oleh pemiliknya,” imbuhnya.
Temuan ini menunjukkan bahwa bahaya streaming ilegal tidak hanya merugikan industri hiburan, tetapi juga mengancam privasi dan keamanan pengguna internet secara langsung.
Risiko Nyata bagi Pengguna dan Keluarga
Kevin Plumb, General Counsel Premier League, juga mengingatkan bahwa dampak streaming ilegal jauh lebih serius dibandingkan yang dibayangkan.“Menonton siaran melalui situs atau perangkat ilegal mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi pengguna dapat kehilangan data pribadi, mengundang ancaman siber, dan menjadi korban penipuan digital. Risiko ini jauh lebih besar daripada sekadar menonton tayangan berkualitas buruk,” kata Kevin.
Premier League menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan lembaga hukum dan mitra penyiar resmi di berbagai negara untuk menindak pelaku distribusi konten ilegal serta melindungi pengguna dari ancaman digital.
Langkah Tegas Melindungi Penonton
Sebagai penyiar resmi Premier League di Indonesia, Vidio turut mengambil langkah konkret untuk melawan pembajakan digital.Platform ini memiliki tim anti pembajakan yang terdiri dari lebih dari 35 personil yang bekerja secara bergiliran 24 jam setiap hari untuk memantau, mendeteksi, dan menutup ribuan domain bajakan di Indonesia.
“Perjuangan melawan pembajakan bukan hanya tentang melindungi hak penyiar dan kreator, tetapi juga tentang menjaga penonton dari ancaman digital. Kami berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan,” ungkap Gina Golda Pangaila, General Counsel Vidio.
Vidio juga memperkuat kerja samanya dengan perusahaan teknologi global seperti Google, Meta, dan TikTok, serta dengan Coalition Against Piracy (CAP) di bawah naungan Asia Video Industry Association (AVIA) untuk memperluas upaya penegakan hukum terhadap distribusi konten ilegal di dunia maya.
Dalam enam tahun terakhir, Premier League bersama otoritas di berbagai negara telah memblokir hampir 25.000 situs dan aplikasi bajakan di kawasan Asia Pasifik, termasuk lebih dari 16.500 domain di Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan untuk memperkuat keamanan siber global, melindungi konsumen digital, dan mendukung industri penyiaran yang sehat.
Kampanye Boot Out Piracy edisi 2025/2026 ini pertama kali diluncurkan di Malaysia pada September 2025, dan kini diperluas ke Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, serta Hong Kong sebagai bagian dari komitmen melawan pembajakan lintas wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id