Isya Hanum, Government Affairs & Public Policy Manager, Google Indonesia.
Isya Hanum, Government Affairs & Public Policy Manager, Google Indonesia.

Google: 62% Lansia Indonesia Bisa Kenali Konten Hoaks Saat Pemilu 2024

Cahyandaru Kuncorojati • 28 Agustus 2024 08:10
Jakarta: Kemampuan kalangan lansia di Indonesia dalam mengenali konten hoaks mungkin tidak boleh diragukan lagi. Hasil riset Google dari program ‘Tular Nalar” terungkap bahwa lansia telah memiliki literasi digital yang cukup bagus untuk mampu mengidentifikasi konten hoaks.
 
Riset yang dilakukan terhadap konten hoaks selama Pemilu 2024 didominasi oleh jenis konten dengan narasi mendiskreditkan lawan politik, klaim pencapaian, janji politik yang tidak realistis dan misinformasi mengenai hasil Pemilu.
 
Riset Google dalam program Tular Nalar menemukan sebanyak 91 persen responden kalangan lansia berinisiatif membandingkan informasi dari beberapa sumber, 84 persen mencari rujukan untuk verifikasi, 79 persen memperingatkan orang lain, dan 57 persen melaporkan hoaks yang mereka temui.

Google mengklaim bahwa fitur pencarian Google kerap diandalkan sebagai platform untuk menemukan data pendukung dan bukti kebenaran informasi. Riset juga menemukan platform sumber informasi yang diandalkan oleh kalangan lansia pada Pemili 2024.
 
Sebanyak 81 persen responden menganggap televisi sebagai sumber informasi Pemilu kredibel, sementara 79 persen mempercayai situs berita. Banyak lagi temuan hasil riset Google yang menunjukan literasi digital kalangan lansia sudah bagus.
 
Pada kemampuan identifikasi hoaks, meskipun responden belum pernah mendapatkan pelatihan tentang hoaks, 62 persen mengaku menemukan hoaks terkait Pemilu dan mampu meresponnya.
 
Kemudian 25 persen kesulitan dalam mengidentifikasi hoaks, bahkan 17 persen tidak yakin apakah mereka pernah menemukannya. Lansia perempuan sebanyak 79 persen responden lebih percaya diri dalam mengenali serta menangani hoaks dibandingkan lansia laki-laki yang hanya 56 persen.
 
“Google aktif memastikan platform kami tidak digunakan untuk menyebarkan misinformasi, serta membantu pemilih membuat keputusan tepat berdasarkan informasi yang benar,” ungkap Isya Hanum, Government Affairs & Public Policy Manager, Google Indonesia.
 
“Tahun 2023, Google.org, organisasi filantropi Google, memberikan $2,5 juta kepada MAFINDO untuk memperluas program Tular Nalar meningkatkan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis di kalangan pemuda, lansia, dan pendidik Indonesia,” tuturnya.
 
Program Tular Nalar disebut menargetkan mengedukasi 1,6 juta masyarakat lewat 500 pelatihan Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan di 38 provinsi.
 
“Pada dasarnya, lansia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tetapi kurang kesadaran untuk berhati-hati terhadap hal buruk yang bisa terjadi,” ucap Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar.
 
“Peserta lansia yang telah mengikuti rangkaian kegiatan kami mengungkap bahwa edukasi literasi digital sangat bermanfaat dalam mengenali ciri-ciri dan memperluas wawasan agar terhindar dari hoaks atau bahkan penipuan di platform digital,” tandasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan