Mengutip Android Central, pembaruan ini tidak hanya bertujuan untuk menghentikan penyebaran misinformasi, tapi juga konten berbahaya yang berpotensi dapat berdampak negatif pada kehidupan nyata. Pembaruan ini hanya mengizinkan pengguna Messenger untuk meneruskan satu pesan sebanyak lima kali.
Facebook juga menyebut bahwa pandemik Covid-19 yang masih terjadi dan ajang pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung dalam waktu dekat mengharuskannya untuk memperketat pengendalian terkait dengan penyebaran misinformasi.
Selain itu, Facebook juga menilai bahwa kombinasi pandemi dan pemilihan Presiden juga mendorong pengetatan pengendalian ini menjadi hal penting dan harus segera dilakukan. Facebook menyebut perubahan ini akan menghadirkan lapisan keamanan baru dengan membatasi penyebaran misinformasi viral atau konten berbahasa.
Facebook turut mengungkapkan keyakinannya bahwa tindakan yang dilakukan tersebut akan membantu menjaga keamanan pengguna secara online. Perusahaan jejaring sosial raksasa asal Amerika Serikat tersebut mengumumkan bahwa lapisan keamanan baru di Messenger dengan dukungan Touch ID dan Face ID pada aplikasi versi iOS.
Dukungan dua teknologi pada perangkat karya Apple tersebut berfungsi untuk mengunci aplikasi Messenger di iOS. App Lock disebut Facebook akan membantu mencegah orang lain dalam mengakses aplikasi Messenger.
Fitur opsional ini diharapkan Facebook untuk dapat memberikan pengguna rasa percaya diri saat harus meminjamkan perangkat kepada anggota keluarga, sebab mereka tidak akan dapat mengakses chat pengguna. Facebook juga menyebut biometrik ini akan tersedia pada aplikasi Messenger versi Android dalam beberapa bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News