Niantic dikabarkan melakukan PHK massal yang jumlahnya memang tidak mencapai ratusan. Laporan yang beredar mereka hanya memangkas karyawannya sebanyak delapan persen dari total keseluruhan.
Dikutip dari Engadget, angka delapan persen tersebut mewakili 85 hingga 90 orang karyawan. Kabar buruk lainnya adalah mereka juga membatalkan empat proyek yang sedang dikerjakan, padahal karya dari Niantic selama ini cukup inovatif.
Email dari CEO Niantic, John Hanke, yang diterima karyawannya, menyebutkan bahwa Niantic saat ini sedang mengalami masalah ekonomi atau finansial sehingga mereka harus melakukan perampingan dalam bisnisnya.
Informasi mengenai empat proyek yang dibatalkan juga ikut beredar. Pertama adalah game bertema Transformer berjudul Heavy Metal yang sempat diumumkan dan diuji coba tahun lalu.
Kedua adalah Hamlet, aplikasi interaktif kolaborasi Niantic dengan perusahaan teater Punchdrunk yang sempat merilis aplikasi Sleep No More.
Dua proyek lain yang dibatalkan diketahui bernama Blue Sky dan Snowball. Melihat riwayat kesuksesan Niantic, mereka mencapai puncaknya saat merilis Pokemon Go berbekal teknologi Augmented Reality namun hingga saat ini belum benar-benar berhasil sukses kembali.
Di tahun 2019 mereka merilis game Harry Potter: Wizards Unite yang memiliki konsep serupa dengan Pokemon Go namun di awal tahun ini harus ditutup karena dianggap tidak berhasil populer di pasar game.
Kabarnya Niantic kini berkolaborasi dengan organisasi NBA untuk menyediakan game bernama NBA All-World. Di sini gamer bisa menemukan tantangan dan berkompetisi dengan bintang lapangan basket NBA di sekitar lokasi mereka, masih lewat konsep Augmented Reality.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id