Untuk memetakan Singapura, Uber berkata, mereka akan memasang kamera dan alat pemetaan pada kendaraan yang telah menjadi bagian dari platform ride-sharing tersebut. Dengan begitu, Uber tidak perlu lagi menambahkan mobil baru, seperti yang disebutkan oleh The Verge.
Peta yang lebih baik akan menguntungkan Uber karena ia dapat membantu mereka untuk lebih paham tentang pola lalu lintas dan lokasi antar jemput dengan lebih akurat. Pada saat yang sama, peta yang lebih akurat dapat membantu Uber untuk mulai menggunakan mobil otonom.
"Selama 10 tahun belakangan, inovasi pemetaan telah mengubah industri dan kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," ujar Head of Product, Manik Gupta, dala sebuah blog post.
"Perubahan ini akan semakin cepat dalam waktu beberapa tahun ke depan, terutama dengan teknologi seperti mobil otonom."
Pelanggan Uber dikenal sebagai orang yang sangat menjagi privasi mereka. Karena itu, Uber berkata, dalam usaha pemetaan ini, mereka tidak akan menyimpan gambar di sekitar tempat penjemputan atau pengantaran.
"Tidak ada rencana untuk membuat gambar atau data lain yang kami kumpulkan dapat diakses masyarakat," ujar Gupta.
Selama ini, Uber menggantungkan diri pada Google Maps. Namun, berita yang beredar belakangan ini menunjukkan bahwa mereka juga tertarik untuk membuat peta sendiri yang dapat berdiri mandiri.
Sejauh ini, Uber memiliki mobil untuk memetakan wilayah di Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Inggris, Afrika Selatan dan Australia. Singapura adalah kota pertama di Asia Tenggara yang akan dipetakan oleh Uber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id