Dikabarkan, meski Broadcom menawarkan untuk mengakuisisi Qualcomm dengan nilai USD80 miliar atau sekitar Rp1,078 triliun, tawaran tersebut dianggap "merendahkan" nilai Qualcomm.
Selain itu, Qualcomm menganggap Broadcom tidak mempertimbangkan masalah dengan regulator yang mungkin timbul akibat akuisis tersebut. Para narasumber menyebutkan, Qualcomm mungkin akan mengumumkan penolakan mereka pada 13 November, paling cepat.
Sementara itu, Broadcom tampaknya telah siap menghadapi perlawanan seperti ini. Sumber Reuters menyebutkan, mereka mempertimbangkan untuk menaikkan penawarannya.
Broadcom juga berharap, mereka bisa menunjuk anggota dewan Qualcomm. Jika para pemegang saham setuju dengan penawaran ini, mereka bisa memberikan suara untuk para anggota dewan baru dan memaksa Qualcomm untuk terlibat dalam negoisasi.
Baik Qualcomm maupun Broadcom belum menawarkan komentar terkait laporan ini. Namun, tidak heran jika Qualcomm bisa mempertahankan diri dan menolak akuisisi ini. Mereka tahu mereka punya beberapa aset penting. Prosesor Snapdragon buatan mereka sangat populer di industri smartphone dan mereka juga punya nama di industri infrastruktur nirkabel.
Qualcomm mungkin akan berakhir menyetujui akuisisi ini. Namun, itu bukan berarti mereka akan langsung setuju dengan penawaran yang ada. Mereka bisa membuat harga perusahaan naik setinggi-tingginya sebelum mereka diakuisisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News