“Tidak bisa kita lakukan serempak dalam satu tarikan nafas, tapi harus dijadwalkan karena ini dibangun dalam satu wilayah archipelago state, negara kepulauan yang sangat besar dan luas,” ujarnya.
Menkominfo menjelaskan pembangunan infrastruktur TIK di sisi hulu berlangsung dengan penggelaran jaringan fiber optic sepanjang 459.000 kilometer di darat dan di laut.
“Termasuk yang dilakukan oleh BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo melalui jaringan fiber optic Palapa Ring sepanjang 12.300 kilometer. Dan penggelaran 12.100 kilometer fiber optik Palapa Ring Integrasi untuk meningkatkan resiliensi dan konektivitas titik-titik fiber optic yang belum terhubung,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah juga memperkuat konektivitas di lapisan middle-mile melalui jaringan fiber-link, microwave link dan satelit. Johnny menyatakan HTS SATRIA-1 yang menggunakan skema pembiayaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal 4 tahun 2023 dengan kapasitas 150 Gbps.
Selain itu, Pemerintah sudah mulai menyiapkan operasi Hot Backup Satellite juga dengan kapasitas sebesar 150Gbps. “Kita harapkan akan beroperasi pada kuartal 3 tahun 2023 yang akan menambah sekitar 80 GBPS kapasitas satelit yang akan digunakan oleh Kementerian Kominfo,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan sebanyak 230Gbps layanan internet akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akses bagi 150 ribu titik layanan publik di Indonesia.
“Terdiri dari 93.900 sekolah, 47.900 kantor Pemerintah Daerah, 3.900 fasilitas keamanan, 3.700 fasilitas pelayanan kesehatan, dan 600 titik fasilitas lainnya. Layanan-layanan ini dibiayai oleh negara, oleh Pemerintah Pusat melalui BAKTI Kominfo, dan digunakan langsung secara gratis oleh setiap titik,” tuturnya.
Pemerintah juga melibatkan sektor swasta melalui pemberian landing rights atau hak labuh kepada Low Earth Orbit Satellite sebagai backhaul untuk menunjang infrastruktur telekomunikasi dan digital nasional.
“Sedangkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G oleh Kominfo di sekitar 9.113 titik lokasi wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Penyediaan akses internet di lapisan last-mile hingga saat ini sudah membangun sebanyak 4.161 BTS yang sudah on air, dan sisanya sedang terus dikerjakan agar dapat diselesaikan di akhir Kabinet ini tahun 2024,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan kuatnya pilar Infrastruktur Digital akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan pilar lain, yaitu Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, dan Masyarakat Digital.
“Dalam waktu yang tidak lama lagi Pemerintah akan mulai pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) atau Government Cloud, di dua lokasi yang kita rencanakan yaitu Jabodetabek (Bekasi) dan Batam,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan PDN dengan standar global Tier-IV sebagai standar tertinggi pusat data juga direncanakan di Ibu Kota Negara Baru Nusantara dan Labuan Bajo.
“Agar secara aman dan optimal dapat mendukung kebutuhan infrastruktur digital bagi pelaksanaan e-government dan Satu Data Indonesia,” tandas Johnny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id