Alasan tuntutan ini adalah pelanggaran kontrak. Dalam tuntutannya, Tesla menuduh Aderson berusaha merekrut pegawai dari Tesla, dengan tujuan memulai perusahaan mobil otonomnya sendiri. Selain itu, dia juga disebutkan mengambil informasi rahasia dari Tesla untuk melakukan itu.
Tesla menuduh bahwa Anderson dan mantan pemimpin proyek mobil otonom Google, Chris Urmson (yang juga menjadi tertuduh) bahwa mereka akan menggunakan informasi dan karyawan Tesla untuk memulai perusahaan mobil tanpa sopir mereka sendiri, yang disebut Aurora, lapor TechCrunch.
Dalam tuntutannya, Tesla juga menuduh Anderson telah mengunduh "ratusan gigabyte" data hak milik Tesla dari komputer di tempat kerjanya ke perangkat pribadi. Kemudian, Anderson disebutkan secara manual mengubah catatan waktu pada file itu untuk menyembunyikan bukti bahwa dia telah mengambil informasi tersebut.
Anderson juga dikatakan telah menghapus data di iPhone miliknya yang diberikan oleh Tesla dengan tujuan untuk menghapus bukti usahanya untuk merekrut beberapa pegawai Tesla. Usahanya ini tampaknya tidak terlalu berhasil, mengingat hanya 2 orang yang keluar dari Tesla dan bergabung dengan Aurora.
Tesla ingin mendapatkan kompensasi atas kerugian yang mereka dapatkan akibat tindakan Anderson dan juga ganti rugi penghukuman atas tindakan jahat yang dilakukan oleh Anderson. Mereka juga meminta agar teknologi Aurora ditahan sementara Tesla memeriksa teknologi hak miliknya.
Tesla menolak untuk berkomentar.
Sementara Aurora mengeluarkan pernyataan: "Tuntutan tak beralasan Tesla menunjukkan rasa takut akan persaingan yang tidak sehat. Penyalahgunaan sistem hukum ini merupakan usaha untuk menghalangi pesaing dan merusak reputasi pribadi. Aurora tidak sabar untuk membuktikan tuduhan salah ini di pengadilan dan mengembangkan bisnis mobil otonom yang sukses."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id