Pemadaman IT global terjadi pada PC Windows akibat update yang dirilis oleh perusahaan CrowdStrike.
Pemadaman IT global terjadi pada PC Windows akibat update yang dirilis oleh perusahaan CrowdStrike.

Pemadaman Microsoft-CrowdStrike Sebabkan Kekacauan di Bisnis Global

Lufthi Anggraeni • 20 Juli 2024 09:23
Jakarta: Rumah sakit, bank, bandara, maskapai penerbangan, dan penyiaran di seluruh dunia mengalami dampak dari pemadaman IT besar yang terjadi pada hari Jumat, 19 Juli 2024 lalu. Ribuan PC Windows terkena dampak dari pemadaman CrowdStrike.
 
Pemadaman ini terjadi akibat update dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike, yang menangani banyak PC Windows dan layanan di seluruh dunia. Pada pernyataannya di Jumat pagi waktu setempat, CrowdStrike menyebut permasalahan telah ditemukan, diisolasi dan perbaikan telah didistribusikan.
 
Mengutip CNET, Regional Director Microsoft Troy Hunt menyebut insiden ini sebagai pemadaman IT terbesar sepanjang sejarah dalam unggahan di X. Juru bicara Microsoft menyebut pihaknya secara aktif mendukung pelanggan untuk membantu proses pemulihan mereka.

Banyak layanan dan bisnis tetap terdampak, termasuk rumah sakit dan penerbangan, meski penyebab awal dari pemadaman ini telah diperbaiki oleh CrowdStrike. Dalam pernyataannya, CrowdStrike menguraikan langkah yang bisa dilakukan pengguna untuk memperbaiki PC mereka.
 
CrowdStrike menegaskan bahwa insiden ini bukanlah merupakan insiden keamanan atau serangan siber. Microsoft pertama kali mengungkap di X bahwa pihaknya menyadari permasalahan yang mempengaruhi kemampuan orang untuk mengakses layanan 365 pada Kamis malam.
 
Dalam update terkait permasalahan ini yang dirilis pada sekitar pukul 1 pagi PT, Microsoft menyebut beberapa layanan terus mengalami peningkatan dalam kemampuannya seiring dengan kelangsungan tindakan mitigasi Microsoft.
 
Kendati tidak segera menjawab permintaan untuk tanggapan lebih lanjut, dalam satu update Microsoft menyebut bahwa sejumlah pengguna telah berhasil memperbaiki masalah dengan melakukan reboot pada komputer selama hingga 15 kali.
 
Sementara itu, sumber permasalahan telah diidentifikasi sebagai update gagal yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Perusahaan ini didirikan 11 tahun lalu di Austin, Texas, dan kerap dipanggil oleh organisasi yang mengalami peretasan keamanan siber besar untuk menginvestigasi permasalahan.
 
Banyak perusahaan di dunia mengandalkan CrowdStrike untuk perlindungan beban kerja cloud penting. Dalam kasus ini, CrowdStrike merilis update untuk PC Windows, dan telah dikonfirmasi bahwa pengguna Mac dan Linux tidak terdampak, dan update ini mengandung kecacatan.
 
PC menampilkan layar biru yang kerap disebut pemerhati teknologi sebagai layar biru kematian atau blue screen of death, mengindikasikan error penting, dan memaksa perangkat masuk ke dalam boot loop, mencegah perangkat aktif atau menyala.
 
Hal yang memperburuk masalah ini adalah tidak ada perbaikan universal dan mudah untuk masalah ini. Sebagian besar PC terdampak perlu diatur ulang atau reset secara manual ke titik waktu sebelumnya satu per satu.
 
Hingga dapat menyala, perangkat belum dapat menerima pembaruan terkini. Namun dalam surat yang diunggah di internet kepada pelanggan dan mitra di penghujung Jumat lalu, CEO CrowdStrike George Kurtz menyebut dirinya meminta maaf dengan tulus secara langsung kepada seluruh masyarakat akibat pemadaman yang terjadi.
 
Kurtz juga telah mengonfirmasi di X bahwa pemadaman ini disebabkan oleh permasalahan dengan update konten Falcon untuk Windows Hosts.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan