ilustrasi deepfake
ilustrasi deepfake

Aktivitas Industri Deepfake dalam Darknet

Medcom • 15 Mei 2023 17:06
Jakarta: Berkembangnya teknologi, maka akan berkembang juga metode yang dilakukan oleh para penjahat siber. Dalam darknet, metode deepfake menjadi marak digunakan. Para pelaku deepfake di darknet bisa meraup lebih dari USD20.000 hanya dengan menghasilkan video dengan durasi satu menit.
 
Deepfake sendiri akan sangat merugikan korban dan reputasi dari privasi seseorang. Biasanya, para pelaku akan mendapat tawaran dari pembuatan deepfake yang melibatkan pornografi dengan motif balas dendap kepada seseorang.
 
Bahkan, para pelaku juga mendapat tawaran untuk membuat sebuah cryptostreams yang bertujuan untuk penipuan kripto. Jadi, bisa dikatakan banyak motif dan tujuan para pelaku membuat karya deepfake.

Seperti yang diketahui, era sekarang merupakan era digital yang juga meningkatkan resiko untuk menjadi korban serangan siber, termasuk serangan deepfake. Kaspersky sendiri menyebutkan bahwa video atau gambar akan digunakan dengan motif atau tujuan yang berbahaya, termasuk penipuan keuangan hingga pelecehan sekaligus.
 
Selain itu, aktivitas deepfake sendiri tidak menutup kemungkinan untuk membuat manipulasi politik dan membuat gaduh sebuah pemerintahan tertentu.
 
Kaspersky juga menjabarkan bahwa untuk membuat deepfake dengan kualitas tinggi, maka pelaku harus mempunyai keahlian teknis dan perangkat lunak yang canggih. Oleh karena itu, para pelaku akhirnya beralih ke Dark Web untuk bisa mengakses ke sebuah layanan pembuatan deepfake.
 
Para pelaku kejahatan siber yang menggunakan metode deepfake, mereka mempunyai kemampuan dalam membuat masalah privasi berskala besar. Bahkan, para ahli Kaspersky juga menemukan banyak layanan pembuatan deepfake dalam menghasilkan video porno, dan membuat korban akan sangat dirugikan dari segi reputasi dan masalah privasi.
 
Vendor yang menawarkan layanan tersebut juga memberikan tutorial untuk bisa menghasilkan video tersebut. Mereka akan membuka kelas dan mengumpulkan banyak peserta untuk diajari membuat video palsu terkait. Selain merugikan dari aspek emosional, mereka juga akan sangat membuat kerugian dari aspek finansial dari korban itu sendiri.
 
Vladislav Tushkanov, Lead Data Scientist Kaspersky mengatakan bahwa kini semakin banyak penjahat siber yang menggunakan metode deepfake. Biasanya, mereka akan melakukan metode ini untuk melakukan penipuan aset kripto dan pembobolan keamanan biometrik.
 
Ia juga menambahkan terdapat sebuah fakta yang memperlihatkan banyak indivdu yang rela untuk membayar dengan jumlah uang yang besar demi membuat video deepfake.
 
“Penjahat dunia maya semakin sering menggunakan deepfake untuk melakukan berbagi penipuan, termasuk penipuan aset kripto dan pembobolan kleamanan biometrik. Fakta bahwa ada perimntaan yang tinggi untuk layanan pembuatan deepfake juga menunjukkan sifat individu atau kelompok dengan niat jahat bersedia membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkan video deepfake tersebut,” jelas Tushkanov.
 
“Teknologi sendiri akan terus meningkat, sehingga akan sangat memudahkan para pengguna untuk mengakses hal-hal yang negatif. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan dan individu untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dari penipuan dan serangan dengan metode deepfake,” tambah Tushkanov.
 
Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan beberapa tindakan yang mampu untuk meminimalisir serangan siber seperti deepfake. Tindakan ini dinilai cukup ampuh untuk menjauhkan diri menjadi korban selanjutnya dari kejahatan tersebut. Berikut adalah langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko menjadi korban deepfake:
 
1. Selalu tingkatkan Human Firewall perusahaan. Ajak karyawan untuk lebih mengenal “Deepfake” dan cara kerja dari deepfake itu sendiri.
2. Selalu gunakan sumber berita berkualitas.
3. Disarankan untuk selalu mempunyai sikap yang skeptis.
4. Kenali karakteristik video deepfake. 
 
Beberapa tindakan tersebut bisa dilakukan perusahaan atau individu untuk menjauhkan diri menjadi korban deepfake. Dengan hadirnya deepfake akan membuat banyak orang menjadi lebih rentan terkena serangan tersebut, karena pelaku hanya mengambil gambar korban dari sosial media, setelah itu mereka bisa membuat video deepfake dan merugikan korban. Bahkan, mereka bisa untuk meraup keuntungan dengan jumlah yang banyak. (Christopher Louis)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan