Yanuandri Putra, Kepala Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan salah satu narasumber dalam sesi ini. Dalam paparannya ia menyampaikan bahwa 3D/4D printing menjadi sorotan penting sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian teknologi nasional.
“Teknologi 3D/4D Printing yang merupakan bagian dari Industri 4.0 yang memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian nasional di berbagai sektor strategis, termasuk kesehatan, pertahanan, otomotif, manufaktur, dan pendidikan,” jelas Yanu.
Yanu juga menekankan pentingnya penguasaan dan penerapan teknologi ini dalam kegiatan riset dan inovasi, khususnya di bidang mekatronika cerdas.
“Penguasaan teknologi 3D/4D printing bukan hanya tentang kemampuan teknis mencetak objek, melainkan juga bagaimana kita membangun ekosistem riset yang mendukung inovasi desain, efisiensi produksi, dan pengembangan material responsif yang relevan dengan kebutuhan nasional,” ucapnya.
Teknologi ini dinilai krusial dalam mendukung proses pembuatan prototipe secara cepat dan efisien. Tidak seperti metode konvensional yang memerlukan banyak tahap, seperti pemotongan, penyambungan, dan penghalusan, 3D printing memungkinkan pencetakan langsung dari desain digital ke bentuk fisik.
“Dengan teknologi ini, dari desain gambar kita bisa langsung mencetak objek secara presisi. Ini sangat menghemat waktu dan biaya dalam pengembangan produk, terutama untuk kebutuhan riset dan pengembangan teknologi berbasis sumber daya lokal,” jelas Yanu.
Ia menyoroti pentingnya dukungan dari sisi regulasi dan kebijakan nasional untuk mempercepat adopsi teknologi ini di industri dan riset nasional. “Penguatan ekosistem regulasi sangat penting agar teknologi ini bisa diadopsi secara luas dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan kita terhadap teknologi luar negeri,” tegasnya.
Sebagai contoh konkret, ia menyebutkan peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), khususnya melalui Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), yang telah memanfaatkan teknologi 3D printing untuk mengembangkan berbagai prototipe, seperti komponen robotik, kendaraan otonom, alat kesehatan, perangkat smart farming, sensor, dan komponen kontrol lainnya.
PRMC secara aktif menggunakan 3D printing dalam seluruh kelompok risetnya, menjadikannya sebagai bagian integral dari proses inovasi teknologi nasional. “Dengan pemanfaatan teknologi 3D/4D printing secara strategis dan terintegrasi, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri secara teknologi dan mampu meningkatkan daya saing industri nasional di era global,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id