Hal ini dilaporkan oleh Tech Crunch informan di perusahaan tersebut. Informan yang tidak diketahui identitasnya tersebut menjelaskan dalam surat yang diterima para pegawai yang dirumahkan disebut langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Namun, siapapun yang mengikuti nasib dari drone pertama buatan GoPro yaitu GoPro Karma pasti akan menduga hal ini berkaitan kuat dengan hal tersebut. Di akhir November tahun 2016, GoPro meluncurkan sebuah drone dengan ukuran sedang untuk konsumen.
Sayangnya, berselang 16 hari GoPro Karma dijual, ditemukan bagian yang cacat. Persisnya di bagian baterai yang membuat posisi baterai bergeser dan drone otomatis kehilangan dayanya sehingga bisa jatuh saat digunakan.
Mau tidak mau, Founder sekaligus CEO GoPro Nicholas Woodman harus menarik kembali semua GoPro Karma yang sudah terjual, tercatat ada 2.500 unit drone. Hal ini menjadi kerugian besar bagi GoPro termasuk harga sahamnya anjlok.
Setelah permasalahan diselesaikan momentum penjualan, GoPro Karma tidak lagi seperti saat pertama dirilis diakibatkan momentum tersebut direbut oleh DJI Mavic Pro dan Spark.
Hingga saat ini, pihak GoPro masih belum memberikan jawaban atas kabar tersebut. Informan yang dihubungi Tech Crunch hanya menuturkan bahwa mereka masih akan menerima gaji sampai bulan Februari.
Tahun 2018 kemungkinan besar masih akan jadi momen berat bagi perusahaan tersebut. GoPro juga merumahkan karyawannya cukup banyak tahun lalu. Belum lagi beberapa tahun terakhir kondisi finansial mereka juga cukup buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News