Laporan itu menyebutkan, fitur GPS pada smartwatch untuk anak tidak cukup aman dan orangtua. Sebaiknya berpikir dua kali sebelum membelikan perangkat wearable untuk keamanan anaknya.
"Para konsumen yang mencari cara untuk memastikan anak-anaknya aman mungkin harus berpikir dua kali sebelum membeli smartwatch selama kesalahan yang dibahas dalam laporan ini belum diperbaiki," kata Dewan Konsumen Norwegia (NCC).
Menurut laporan TechCrunch, ada 4 merek smartwatch dengan pelacak GPS dan aplikasi pendampingnya yang dianalisa dalam laporan ini, yaitu Gator 2, Tinitell, Viksfjord dan Xplora.
Menurut laporan NCC, 3 dari 4 perangkat dan aplikasi tersebut memiliki masalah keamanan, termasuk 2 perangkat yang memiliki celah keamanan yang memungkinkan penyerang untuk mengambil alih aplikasi pendampingnya. Hal ini memungkinkan mereka mengakses lokasi anak serta informasi pribadi. Selain itu, mereka juga bisa langsung menghubungi anak tanpa sepengetahuan orangtua.
Salah satu smartwatch ini juga ditemukan dapat digunakan untuk memonitor audio di sekitar anak, tanpa ada tanda pada smartwatch bahwa audio di sekitar tengah dimonitor. Hal ini bisa seseorang lakukan selama mereka memiliki sedikit pengetahuan teknis tentang smartwatch untuk anak.
Laporan ini juga menemukan bahwa ada beberapa perangkat yang mengirimkan data pribadi ke server di Amerika Utara dan Asia Timur. Dalam beberapa kasus, data ini dikirimkan tanpa enkripsi.
Sebelum ini, telah muncul kekhawatiran akan mainan anak yang terhubung ke internet. FBI mengeluarkan peringatan terkait hal itu. Mereka menyebutkan, mainan yang terhubung ke internet bisa "membahayakan privasi dan keamanan anak karena informasi pribadi yang mungkin diberikan."
Laporan dari NCC juga mengingatkan bahaya terkait cara perusahaan memanfaatkan data pribadi anak. Mereka menyebutkan, perusahaan tidak memberikan penjelasan yang jelas dan legal terkait penggunaan data.
Mereka juga menemukan bahwa beberapa fitur utama -- seperti tombol SOS dan geofencing yang akan memeringatkan orangtua jika anak keluar dari batasan virtual yang telah ditetapkan sebelumnya -- tidak berfungsi seperti seharusnya. Mereka menuduh, para pembuat perangkat memberikan rasa aman palsu pada orangtua.
"Setelah menguji empat smartwatch dan aplikasi dan membaca peraturan pengguna, jelas tampaknya smartwatch untuk anak adalah pasar yang belum matang dan masih kacau," tulis NCC.
"Sebagai produk yang dipasarkan pada orangtua untuk menenangkan kekhawatiran mereka, fakta bahwa fungsi seperti geofencing dan tombol SOS tidak bisa diandalkan adalah hal yang mengkhawatirkan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id