Menurut Microsoft, dalam periode antara 1 Januari 2019 sampai 29 Maret 2019, seorang hacker atau grup hacker, telah mendapatkan akses ke akun dari salah satu customer service Microsoft yang bertanggung jawab atas keluhan teknis, lapor ZDNet.
Microsoft menyebutkan, mereka telah menonaktifkan kredensial pekerja itu setelah mereka mengetahui masalah ini. Namun, mereka juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan, sang hacker telah mengakses dan melihat isi dari beberapa akun pengguna Outlook.
"Akses ilegal ini memungkinkan pihak tak berhak untuk mengakses dan/atau melihat informasi terkait akun Anda (seperti alamat email, nama folder, judul email, dan nama dari penerima email), tapi mereka tidak akan bisa mengakses email atau lampiran yang ada," tulis Microsoft dalam surat pada pelanggan.
Menariknya, para teknisi Microsoft menyebutkan bahwa ini tidak mungkin terjadi. Alasannya karena para customer service memang tidak memiliki akses ke konten email pengguna.
"Mereka memang bisa tahu berapa banyak email yang Anda terima, dimana database itu ada, konten email, dan orang yang terakhir kali Anda hubungi," kata salah satu mantan teknisi Microsoft. Perusahaan asal Redmond itu mengonfirmasi bahwa memang, hacker tidak bisa mengakses konten atau lampiran pada email pengguna Outlook.
Masih belum jelas informasi apa saja yang bisa diakses oleh hacker. Namun, Microsoft merekomendasikan para pengguna yang telah menerima email terkait serangan ini untuk mengganti password Outlook mereka, meski hacker mungkin tidak mengetahui password yang digunakan oleh pengguna Outlook.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id