Pada acara AWS re:Invent 2024 di Amerika Serikat, VP of AI and Data AWS yaitu Swami Sivasubramanian mengumumkan komitmen mereka terhadap edukasi atau sektor pendidikan dan non-profit masih tetap berlanjut.
Lewat program AWS Education Equity Initiative, mereka akan menggelontorkan dana USD100 juta atau kisaran Rp15,8 miliar untuk menyediakan akses ke lebih banyak orang untuk memiliki akses ke pendidikan dan pengembangan skill teknologi digital, terutama cloud dan AI.
Dana tadi akan disediakan dalam bentuk AWS credit yang bisa digunakan oleh organisasi pendidikan mengakses seluruh modul pembelajaran di AWS serta mendapatkan dukungan ahli teknis bidang cloud dan AI.
Swami menyebut bahwa teknologi cloud bahkan AI akan menjadi fondasi perkembangan teknologi saat ini Dan akan berdampak ke banyak sektor industri. Dia menyatakan penting bagi AWS berkontribusi dalam mendobrak batasan ke teknologi tersebut.
“Edukasi Dan peluang seharusnya tersedia untuk siapapun. Kebutuhan global terhadap edukasi teknologi juga meningkat, namun banyak organisasi edutech yang memiliki sumber daya terbatas ke teknologi seperti cloud dan AI sebagai pembelajaran,” tutur Swami.
AWS disebut sudah mulai menjalankan program ini menggandeng lebih dari 50 organisasi di 10 negara, untuk mengakses modul pembelajaran cloud dan AI dari AWS yang memanfaatkan solusi AWS.
“Menguasai AI akan menjadi skill penting sama halnya dengan menguasai Word dan Excel,” kata Swami. Menurutnya memahami ilmu komputer tentang cara sebuah sistem bekerja akan sangat berguna untuk menguasai AI.
“Jadi bukan menguasai 10 bahasa pemrograman yang berbeda, melainkan mengerti cara membuat program misalnya satu saja, kemudian mengembangkannya dengan memanfaatkan bantuan asisten dari AI,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News