Microsoft turut merilis Windows 11 SE sebagai upaya untuk bersaing dengan sistem operasi laptop karya Google, ChromeOS. Sistem operasi ini hadir dengan batasan tertentu, seperti hanya dapat menjalankan aplikasi yang disetujui oleh administrator.
Hal ini ditujukan Microsoft untuk menjaga kesederhanaan dan performa pada perangkat keras kelas bawah. Microsoft akan menghentikan dukungan penuh untuk sistem operasi Windows 11 SE mulai bulan Oktober 2026.
Kendati ditujukan untuk perangkat berharga terjangkau, Windows 11 SE masih berbasis pada versi utama Windows, sehingga tidak cukup ringan untuk bersaing secara efektif dengan ChromeOS. Hal ini menjadi alasan utama Microsoft menghentikan dukungannya untuk sistem operasi ini.
Sementara itu, versi 24H2 akan menjadi pembaruan fitur terakhir untuk Windows 11 SE, dan setelah itu, sistem ini hanya akan mendapatkan hanya pembaruan keamanan dan dukungan teknis yang akan dirilis hingga tanggal akhir dukungan.
Microsoft menyarankan untuk beralih ke perangkat yang mendukung edisi Windows 11 lainnya demi mendapatkan dukungan dan keamanan berkelanjutan. Namun, perangkat dengan Windows 11 SE umumnya memiliki spesifikasi rendah, seperti prosesor Intel Celeron atau Pentium dan RAM 4 GB.
Oleh karena itu, migrasi ke versi penuh Windows 11 dapat mengakibatkan penurunan performa signifikan. Mengingat keterbatasan perangkat keras, opsi lebih masuk akal bagi sekolah dan pengguna adalah beralih ke sistem operasi Linux atau menjual perangkat tersebut.
Keputusan ini menandai akhir dari eksperimen Microsoft dengan sistem operasi yang sangat spesifik untuk pasar pendidikan, dan mendorong pengguna untuk mencari solusi alternatif untuk kebutuhan komputasi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id