Canva Rilis Visual Suite 2.0 Tingkatkan Kolaborasi dan Desain.
Canva Rilis Visual Suite 2.0 Tingkatkan Kolaborasi dan Desain.

Canva Rilis Visual Suite 2.0 Tingkatkan Kolaborasi dan Desain

Mohamad Mamduh • 11 April 2025 16:49
Jakarta: Canva secara resmi meluncurkan Visual Suite 2.0, pembaruan terbesar dalam sejarah perusahaan yang bertujuan menggabungkan kreativitas dan produktivitas dalam satu platform terpadu. Inovasi ini diumumkan menjelang ajang tahunan Canva Create, dan menjadi tonggak penting dalam perjalanan Canva sebagai pemimpin platform desain global.
 
Dalam sesi wawancara bersama media, pihak Canva mengungkapkan bahwa mereka kini telah memiliki lebih dari 230 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, termasuk 90 juta pelajar dan tenaga pendidik yang menggunakan Canva for Education. Tak hanya di ranah pendidikan, Canva juga telah menjadi alat komunikasi visual di lingkungan kerja, digunakan oleh lebih dari 700 ribu tim dan 95% perusahaan Fortune 500.
 
"Selama lebih dari satu dekade, misi kami tetap sama: to empower the world to design. Kini dengan Visual Suite 2.0, kami ingin membantu pengguna menyatukan kreativitas dan produktivitas tanpa batas," ujar Yani Hornilla Donato, sebagai perwakilan Canva.

Satu File, Semua Bisa

Fitur utama dari Visual Suite 2.0 adalah All-in-One Design, yang memungkinkan pengguna menggabungkan berbagai format seperti dokumen, spreadsheet, presentasi, whiteboard, hingga konten media sosial ke dalam satu file tunggal. Fitur ini dirancang untuk menghemat waktu, mengurangi konteks yang hilang, dan memperlancar kolaborasi antar tim.

"Bayangkan Anda bisa merancang strategi pemasaran, menyusun laporan penjualan, hingga membuat konten media sosial semua dalam satu file yang sama," ungkapnya.

Data Visual yang Mudah dan Cepat

Canva juga memperkenalkan Canva Sheets dengan fitur Magic Charts dan Magic Insights, yang membuat pengguna bisa mengolah dan memvisualisasikan data secara otomatis. Berdasarkan survei internal, 66% pengguna merasa gugup saat harus bekerja dengan data. Dengan fitur baru ini, Canva berharap siapa pun bisa menjadi 'data expert' tanpa harus menghafal rumus.
 
Pengguna kini bisa langsung meminta "magic formula" atau membiarkan sistem memindai data dan menghasilkan insight serta grafik secara otomatis. Semua ini bisa dimasukkan ke dalam file desain hanya dengan drag-and-drop.

Integrasi AI yang Lebih Canggih

Canva kini juga memperkenalkan Canva AI, sebuah voice-enabled creative partner berbasis AI yang dapat mengubah ide menjadi desain hanya lewat perintah suara atau teks. Salah satu fitur barunya bahkan dapat menghasilkan itinerary perjalanan hanya dari satu prompt, seperti membuat agenda wisata dua minggu di Kyoto dalam hitungan detik.
 
Fitur lain yang juga menarik perhatian adalah Canva Code, yang memungkinkan pengguna menciptakan konten interaktif seperti tombol, animasi, atau komponen interaktif lainnya  langsung dari dalam platform, tanpa perlu menulis satu baris kode pun.

Fokus di Pasar Indonesia

Indonesia menjadi salah satu pasar kunci bagi Canva. Menurut data internal, Indonesia merupakan pasar terbesar Canva di Asia dan peringkat ketiga secara global. Pengguna Indonesia tercatat telah membuat lebih dari 500 juta presentasi dalam satu tahun, serta menjadi pengguna terbanyak untuk jenis dokumen seperti media sosial dan whiteboard.
 
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi kami, dan kami terus berinvestasi di sini. Kami sudah bermitra dengan Kementerian Pendidikan untuk mendukung guru dan pelajar di seluruh negeri,” ujarnya. Canva kini memiliki 81.000 guru dalam komunitasnya, 270 kreator, serta 65 duta merek yang tersebar di 32 provinsi.
 
Mengenai tantangan teknis seperti keterbatasan perangkat dan koneksi internet di beberapa wilayah Indonesia, Canva menyatakan bahwa mereka secara aktif mengembangkan aplikasinya agar optimal di perangkat berspesifikasi menengah hingga rendah, serta tetap berjalan baik dalam kondisi bandwidth terbatas.

Strategi Sukses di Asia Tenggara

Kesuksesan Canva di Asia Tenggara, menurut perwakilan perusahaan, banyak dipengaruhi oleh kekuatan komunitas dan strategi lokal. "Word of mouth sangat kuat. Banyak pengguna yang merekomendasikan Canva ke teman, keluarga, atau rekan kerjanya," jelasnya.
 
Canva juga aktif membangun komunitas di negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand, lewat community manager lokal yang bertugas menjembatani kebutuhan lokal dan pengembangan produk global.
 
Dengan Visual Suite 2.0 dan berbagai fitur cerdas berbasis AI, Canva tampaknya tak hanya ingin menjadi alat desain, tetapi juga menjadi mitra kreatif dan produktif bagi individu, tim, hingga institusi pendidikan di seluruh dunia.
 
Semua fitur ini mulai diluncurkan secara bertahap mulai 10 April 2025 dan dapat diakses melalui PC, laptop, maupun perangkat mobile.
 
(Valesca Saputra)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan