Foto: TransTrack
Foto: TransTrack

Tingkatkan Keselamatan dan Efisiensi Armada Tambang Pakai Teknologi

Mohamad Mamduh • 02 Oktober 2025 12:33
Jakarta: TransTrack, sebuah perusahaan teknologi terkemuka, bersama dengan Howen dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Empowering Mining Operation Efficiency through Fleet Technology Integration".
 
Acara ini menjadi platform strategis untuk membahas inovasi dan strategi terkini dalam operasional pertambangan, dengan fokus pada bagaimana teknologi terintegrasi dapat meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan produktivitas di sektor tersebut.
 
Aris Pujud Kurniawan, Co-Founder & CTO TransTrack, dalam sambutannya menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi berbasis IoT, AI, dan data analytics.

"Keselamatan dan efisiensi tidak dapat dipisahkan. Teknologi fleet management yang terintegrasi memungkinkan perusahaan tambang untuk meminimalkan risiko, meningkatkan produktivitas, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional," ujarnya. Hal ini menyoroti peran krusial teknologi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
 
Dari perspektif regulator, Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT, menegaskan bahwa keselamatan transportasi jalan pada industri tambang harus dilihat dari kacamata mitigasi risiko.
 
"Banyak kecelakaan berawal dari pengemudi yang tidak kompeten, tidak bugar, atau tidak disiplin. Di sinilah teknologi dapat menjadi faktor penting dalam pengendalian hazard tersebut," jelasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi faktor-faktor risiko yang seringkali diabaikan.
 
Judy Zhu, Vice President of Sales at Howen, menambahkan perspektif global dengan menekankan bahwa integrasi teknologi adalah fondasi bagi masa depan industri pertambangan.
 
"Dengan menggabungkan sensor pintar, telematika, dan telematika video berbasis AI termasuk perangkat keras dan platform, perusahaan tambang dapat mempercepat transformasi digital, meningkatkan efisiensi biaya, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif."
 
Kolaborasi ini juga mendapat dukungan nyata dari PT Bukit Asam Tbk, salah satu pelanggan loyal TransTrack di sektor pertambangan. Taupan Ariansyah Putra, Department Head of Mine Operation Control & Support PT Bukit Asam Tbk, membagikan pengalaman mereka dalam mengadopsi teknologi MDVR.
 
"Faktor driver's fatigue masih menjadi salah satu penyebab utama insiden di area tambang. Data internal menunjukkan tren penurunan signifikan: 48% insiden pada 2023 (6 kejadian), 36% pada 2024 (5 kejadian), hingga 21% pada 2025 (3 kejadian) setelah penggunaan teknologi monitoring dari TransTrack," paparnya.
 
Taupan juga menyoroti bagaimana solusi MDVR TransTrack mengatasi tantangan operasional seperti overspeed di hauling road, perilaku operator yang tidak sesuai SOP, dan keterbatasan pengawasan lapangan melalui alarm peringatan kecepatan, pemantauan video dan komunikasi dua arah secara real-time, GPS Tracking posisi unit, hingga rekaman video lengkap sebagai bukti tambahan insiden.
 
"Penggunaan MDVR pada setiap unit alat merupakan bentuk investasi kami dalam upaya continuous improvement dan evaluasi internal di bidang K3. Semua ini kami lakukan demi mencapai tujuan Zero Accident Bukit Asam," tegas Taupan.
 
Sinergi antara teknologi, regulator, dan industri diharapkan dapat menjadi model kolaborasi untuk mendorong transformasi keselamatan dan produktivitas sektor pertambangan di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan