Foto: Samsung
Foto: Samsung

Galaxy Tech Forum 2025, Samsung Bahas Masa Depan Inovasi Mobile

Mohamad Mamduh • 15 Juli 2025 13:20
Jakarta: Pasca-peluncuran Galaxy Z Series dan perangkat wearable terbaru dalam Galaxy Unpacked 2025 pada 9 Juli lalu, Samsung Electronics kembali menegaskan komitmennya terhadap inovasi yang berpusat pada pengguna.
 
Melalui Galaxy Tech Forum yang diselenggarakan pada 10 Juli di Brooklyn, New York, Samsung bersama para pemimpin industri membahas secara mendalam dua pilar utama masa depan teknologi: kecerdasan kontekstual (ambient intelligence) dan inovasi di bidang kesehatan digital.
 
Dalam sesi panel pertama bertajuk "The Next Vision of AI: Ambient Intelligence", diskusi berpusat pada bagaimana pendekatan multimodal mendorong evolusi AI dalam kehidupan sehari-hari.

Jisun Park, Corporate Executive Vice President dan Head of Language AI Team, Mobile eXperience (MX) Business Samsung Electronics, menyoroti adopsi pesat Galaxy AI, dengan lebih dari 70% pengguna Galaxy S25 Series memanfaatkan fitur tersebut sejak peluncuran Januari lalu.
 
Samsung menargetkan Galaxy AI dapat digunakan di 400 juta perangkat pada akhir 2025, sebuah visi yang didukung oleh riset Symmetry yang menunjukkan 60% pengguna menginginkan ponsel yang mampu mengantisipasi kebutuhan mereka.
 
Mindy Brooks, VP Android Consumer Product & Experience Google, menambahkan bahwa multimodal AI kini mampu memahami maksud perintah pengguna secara mendalam, baik itu teks, visual, maupun suara. Kolaborasi erat antara Google dan Samsung memastikan Gemini terintegrasi mulus di berbagai perangkat dan aplikasi, memberikan respons yang personal dan bermanfaat.
 
Sementara itu, Dr. Vinesh Sukumar, Vice President of Product Management Qualcomm Technologies, menekankan pentingnya privasi, performa, dan personalisasi sebagai standar yang harus dipenuhi dalam pengembangan AI yang semakin personal. Konsensus panelis adalah bahwa kepercayaan, transparansi, dan kendali pengguna harus menjadi fondasi utama pengalaman AI.
 
Sesi panel kedua, "The Next Chapter of Health: Scaling Prevention and Connected Care", membahas peran teknologi dalam menjembatani gaya hidup sehat dan layanan klinis. Dr. Hon Pak, Senior Vice President and Head of Digital Health Team Samsung Electronics, mengungkapkan bagaimana Samsung menjawab tantangan fragmentasi data kesehatan dengan mengakuisisi Xealth, sebuah platform kesehatan digital terkemuka. Akuisisi ini memungkinkan integrasi data wearable dan wawasan dari Samsung Health ke alur kerja klinis.
 
Mike McSherry, founder dan CEO Xealth, memprediksi bahwa perangkat seperti ponsel, smartwatch, dan smart ring akan menggantikan alat kesehatan spesifik, menjadi solusi terintegrasi untuk perawatan yang lebih mudah. Dr. Rasu Shrestha, Executive Vice President and Chief Innovation & Commercialization Officer Advocate Health, menekankan perlunya ekosistem kolaboratif untuk mengatasi tantangan di sektor pelayanan kesehatan.
 
Pergeseran dari perawatan di rumah sakit ke perawatan di rumah juga disoroti, dengan ekosistem perangkat terhubung Samsung yang didukung SmartThings siap mendukung pemantauan dan perawatan kesehatan jarak jauh. AI juga diharapkan dapat mengurangi beban kerja tenaga medis dengan menyederhanakan tugas administratif dan menyediakan wawasan relevan.
 
Dari kedua sesi tersebut, pesan utama yang jelas adalah bahwa mewujudkan potensi ambient intelligence serta meningkatkan pencegahan dan perawatan terhubung membutuhkan kolaborasi lintas industri yang mendalam. Samsung, bersama para mitranya, terus membangun ekosistem yang cerdas, sederhana, aman, dan siap menghadapi masa depan, didukung oleh solusi privasi on-device seperti Knox Matrix dan integrasi ekosistem Galaxy yang luas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan