Foto: BRIN
Foto: BRIN

AI Miliki Dampak Budaya dan Sosial yang Mendalam

Mohamad Mamduh • 21 September 2025 12:40
Jakarta: Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI)  Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN menekankan, riset kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tidak hanya sebatas teknologi, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi. 
 
"Salah satu fokus riset yang tengah digarap PRSDI BRIN adalah pengembangan AI untuk pelestarian bahasa daerah," tegas Yuyun saat menerima kunjungan siswa-siswi SMK Negeri 1 Sanden, Yogyakarta pada Kamis (18/9) di Bandung.
 
Lebih lanjut Yuyun mengungkapkan, terdapat kurang lebih 719 bahasa daerah di Indonesia yang saat ini terancam punah. Tidak menutup kemungkinan bahasa-bahasa daerah tersebut akan hilang dalam waktu dekat, jika generasi sekarang tidak lagi menguasainya.

"Di PRSDI BRIN, kami sedang mengembangkan model subtitle video otomatis berbasis Large Language Model (LLM) agar bahasa daerah tetap hidup lestari dan bisa dipelajari lintas generasi,” ujar Yuyun.
 
Yuyun menjelaskan lebih rinci, tentang algoritma dan jaringan saraf tiruan (neural network) yang digunakan untuk melatih model bahasa, sehingga video dalam bahasa Indonesia dapat secara otomatis ditranskripsi dan diterjemahkan ke bahasa daerah, maupun sebaliknya.
 
Menurut Yuyun, pada dasarnya AI meniru cara berpikir manusia. Sehingga algoritma adalah kunci dalam menyelesaikan masalah secara terstruktur. "Dengan memanfaatkan algoritma dan data bahasa daerah yang kami kumpulkan, kami bisa membangun sistem cerdas yang membantu pelestarian bahasa daerah," sambungnya.
 
Yuyun mencontohkan, di Papua terdapat bahasa yang kini hanya dikuasai oleh satu keluarga saja. Namun, dengan pemanfaatan teknologi AI, bahasa tersebut bisa direkam, ditranskripsi, lalu dibuatkan kamus digital agar tetap terjaga kelestariannya.
 
Selain itu, Yuyun juga memberikan ilustrasi bagaimana riset BRIN melahirkan model aplikasi subtitle generator otomatis. Dimana model ini mampu menerjemahkan kata benda, kata kerja, hingga percakapan sehari-hari ke dalam bentuk teks maupun audio, yang akan bermanfaat juga untuk dunia pendidikan dan dokumentasi bahasa.
 
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sanden, Suyoto, menyambut baik dan mengapresiasi atas sambutan penerimaan kunjungan sekolahnya di BRIN. Menurutnya, materi edukatif yang disampaikan pihak BRIN memberi pengalaman para siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) untuk mengenal lebih dekat dunia riset.
 
"Penerimaan kunjungan ini membuka kesempatan berharga bagi para siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) untuk mengenal lebih dekat dunia riset. Khususnya di bidang informatika, komunikasi, dan komputasi," ungkap Suyoto.
 
Selain itu, ia juga menegaskan, materi yang disampaikan narasumber BRIN relevan dengan jurusan RPL yang ampuh untuk para siswa di sekolahnya. 
 
“BRIN ini salah satu wadah riset yang sangat relevan dengan anak-anak kami di jurusan RPL. Saya berharap mereka dapat memperoleh wawasan dan ilmu sebanyak-banyaknya, memanfaatkan momen ini seoptimal mungkin untuk berdiskusi," sambung Suyoto.
 
Dirinya berharap, kegiatan ini tidak hanya sebatas kunjungan industri saja, tetapi dapat berlanjut pada kegiatan lainnya. Melalui kegiatan penerimaan kunjungan industri SMK Negeri 1 Sanden, Yogyakarta di PRSDI-BRIN, diharapkan para siswa semakin termotivasi untuk mendalami bidang informatika sekaligus membangun kesadaran pentingnya menjaga kekayaan bahasa budaya bangsa lewat inovasi teknologi.
 
"Misalnya untuk program praktik kerja lapangan (PKL). Anak-anak kami sangat membutuhkan pengalaman langsung dari para ahli untuk meningkatkan kompetensi di bidang komputasi,” pungkas Suyoto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan