Namun, di balik geliat belanja online yang masif, riset ini juga menyoroti perubahan signifikan dalam perilaku konsumen Indonesia. Mereka kini semakin selektif dan berorientasi pada nilai uang (value for money). Konsumen tidak hanya mencari harga murah, melainkan juga mempertimbangkan ongkos kirim, kecepatan pengiriman, serta kualitas layanan secara keseluruhan.
Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India, menjelaskan, e-commerce di Indonesia tumbuh dengan kecepatan luar biasa, tetapi pertumbuhan transaksi dan pengguna berjalan beriringan dengan perubahan preferensi konsumen.
"Konsumen kini lebih cerdas, lebih selektif, dan menuntut value for money yang lebih besar, kecepatan pengiriman, serta personalisasi yang lebih baik."
Alasan utama mengapa konsumen Indonesia lebih memilih belanja online dibandingkan toko fisik sangat jelas: harga lebih murah (68%), pilihan produk yang lebih banyak (57%), dan daya tarik promo/diskon/sale (48%).
Bahkan, dua dari tiga konsumen menganggap tingginya ongkos kirim dan waktu pengiriman yang lama sebagai kekhawatiran utama saat berbelanja online. Tidak mengherankan jika 79% konsumen online selalu mencari promo, dengan gratis ongkir menjadi insentif paling dicari.
Preferensi belanja online juga melonjak di berbagai kategori produk. Dalam empat tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan sebesar 18% untuk kategori baju & sepatu, serta 15% untuk musik, video, dan buku.
Riset YouGov juga mengungkapkan bahwa marketplace tetap menjadi kanal utama bagi konsumen untuk menemukan produk. Namun, preferensi kanal kedua bervariasi antar generasi. Gen Z cenderung mengandalkan influencer, Millennials pada ulasan produk, sementara Gen X lebih percaya pada rekomendasi keluarga atau teman.
Dampak video online terhadap intensi belanja juga sangat kuat di Indonesia. Video pendek bertema hiburan, komedi, dan kuliner mendominasi konsumsi. Konten video ini dapat menjadi kanal pemasaran yang efektif, misalnya, konten kuliner untuk promosi bahan makanan, fesyen & kecantikan untuk produk Gen Z, dan finansial untuk produk gaya hidup.
Edward Hutasoit menekankan, seiring konsumen Indonesia semakin nyaman berbelanja online, brand dan platform harus terus berevolusi. "Survei ini dirancang untuk membantu mereka menghadirkan pengalaman belanja yang personal dan relevan, menyesuaikan strategi dengan perilaku tiap generasi, serta mengintegrasikan konten kreatif sebagai sarana pemasaran."
Survei ini mengumpulkan data dari YouGov Profiles dan YouGov BrandIndex, melibatkan lebih dari 5.000 konsumen online Indonesia dan ratusan ribu responden global, memberikan wawasan komprehensif mengenai tren e-commerce di pasar yang dinamis ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id