Jaringan kabel serat optik sepanjang 2.9995 kilometer melintasi 17 kabupatan dan kota tersebut seusah siap untuk diuji.
Palapa Ring Tengah yang dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang bernilai Rp1,38 triliun itu memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps.
Pihak Kemenkominfo mengklaim bahwa titik lokasi yang dilalui jaringan Palapa Ring Tengah merupakan jalur aman bebas gempa. Paket ini dikerjakan oleh PT. LEN Telekomunikasi Indonesia yang memulai kontrak pada tanggal 4 Maret 2016.
Data dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), hingga saat ini terdapat 23 perusahaan yang menyampaikan minat untuk melakukan uji coba. Sebelumnya, Palapa Ring Paket Barat sudah rampung 100 persen pada bulan Maret 2018.

Adapun Palapa Ring Paket Timur, hingga bulan ini telah selesai 88,14 persen. Sebelumnya Menkominfo Rudiantara menyatakan bahwa pembangunan paket Palapa Ring Timur dihentikan sementara terkait kasus keamanan di sekitar lokasi persisnya di kawasan Nduga.
"Di Nduga sekarang karena situasi tidak memungkinkan akan dihentikan sementara," ujar Rudiantara dalam Konvensi Nasional Humas di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Desember 2018. Rudiantara juga tidak memberikan kapan tanggal pastinya proyek pengerjaaan dilanjutkan.
Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Pembiayaan yang diterapkan dengan skema availability payment, memungkinkan pemerintah memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi.
Pemerintah menggunakan dana universal service obligation (USO) untuk operasional Palapa Ring. Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25 persen setiap kuartalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News