Seperti yang diketahui bahwa lumba-lumba dipercaya bisa membantu manusia dalam proses terapi. Tapi dengan berada di kolam tentu saja artinya lumba-lumba tidak berada di habitat aslinya.
Dilaporkan oleh Channel News Asia bahwa organisasi non-profit The Dolphin Swim Club yang berbasis di Belanda tengah mengembangkan sebuah teknologi VR (virtual reality).
Penggunanya bisa merasakan rasanya berenang bersama dengan lumba-lumba di kolam renang masing-masing.

Dikembangkan sejak 2015, di awal uji coba teknologi tersebut masih menggunakan model perangkat VR yang memadukan headset dengan smartphone. Karena dipergunakan di dalam air supaya lebih nyata, mereka kini menjajal perangkat baru yang tahan air.
"Kami ingin agar peran lumba-lumba secara langsung bisa dihentikan sehingga pengguna yang ingin melakukan terapi tidak perlu datang ke wahan tempat lumba-lumba tersebut berada. Fauna tersebut juga tidak perlu lagi ditangkap," tutur Pendiri The Dolphin Swim Clum Benno Brada.

Brada menyebutkan bahwa selama 2016 mereka menggunakan video VR tersebut tanpa berada di dalam air, dan 82 persen dari klien mereka mengakui terapi tersebut berhasil. Di antaranya terapi untuk menghilangkan insomia, menurunkan tingkat stres hingga merangsang kemampuan motorik difabel yang selama ini biasa dilakukan dengan terpi lumba-lumba.
Untuk ujicoba di dalam air kali ini mereka mengandalkan pendanaan sebesar USD59 ribu untuk mengembangkan perangkat headset dengan kerangka tahan air serta smartphone merek Samsung yang memiliki kemampuan anti air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News